Sabtu, 20 Maret 2010

Kuliah 8: Posisi & Peran Kekuatan Islam

Salam,
Politik Islam dan Islam politik...dua buah dikotomi yg menarik utk melihat salah satu elemen besar dalam percaturan politik Indonesia. Masih ingatkah anda dgn Masyumi? Sebuah Partai Besar yg perolehan suaranya berbeda tipis dgn PNI pada pemilu 1955. Barangkali itulah momentum dimana kekuatan Islam sebagai sebuah kekuatan politik yg tangguh. Sejumlah pilar-pilar ketokohan Masyumi begitu luar biasa diantaranya M. Natsir, M. Roem, Syafruddin Prawirangera dlsb. Pengaruh mereka cukup mengakar pd masyarakat Indonesia. Belum lagi keteladanan mereka yg baik dgn menunjukkan Akhlaq yg mulia sehingga masyarakat seolah-olah menemukan keteduhan pada tokoh-tokoh tersebut.
Namun, waktu demi waktu berlalu Masyumi pun terpecah menjadi NU dan PSII. tentunya bisa kita bayangkan berapa jumlah dukungan terhadap masyumi bila kedua elemen tsb tidak undur diri dari Masyumi..itu pun dgn catatan bahwa mereka masih menempati posisi kedua dalam Pemilu 1955. Bagaimanakah kekuatan Islam selanjutnya terutama di masa sekarang dan di masa mendatang? apakah isu klasik seperti piagam Jakarta masih menjadi pokok perjuangan mereka? atau karena Isu terorisme semua sudah terpencar?
Mari kita temukan jawabnnya pada perkuliahan minggu ini....
Terim kasih