Untuk meninjau peran militer secara utuh maka memang kita perlu memahami sepak terjangnya semenjak masa pemerintahan Soekarno. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa militer pada masa demokrasi terpimpin merupakan kekuatan yang dijadikan pilar dalam pemerintahan Soekarno selain PKI. Keruntuhan Orla pun tak lepas dari dominasi kekuatan militer khususya angkatan darat. Memasuki Orde Baru dominasi ini semakin tidak terbendung. Dwifungsi ABRI memungkinkan mereka yang berasal dari kalangan militer dapat mengambil peran-peran strategis dalam kancah politik termasuk menduduki jabatan-jabatan penting yang bersentuhan secara langsung dengan pengambilan keputusan.
Namun dalam perjalanannya terindikasi muncul kubu-kubu dalam tubuh militer yang memperlihatkan kompetisi yang terjadi diantara para perwira tinggi. Dalam bukunya Hendro Subroto dinyatakan bahwa Sintong mengidentifikasi desas-desus adanya tiga kubu dalam tubuh militer saat itu yaitu: Orang-orang yang dekat dengan Soeharto kemudian orang-orang yang biasa saja dan yang terakhir adalah orang-orangnya L.B. Moerdani.
Tentunya kajian militer semakin berguna bagi kita yang mendalami studi mengenai kondisi Politik Indonesia. Oleh karenanya selamat mengikuti perkuliahan minggu ini.
Terima Kasih
Sumber Bacaan: Militer dan Politik di Indonesia (Harold Crouch)