Sebagaimana yang kita ketahui bahwa lebih dari 85% penduduk Indonesia memeluk agama Islam. Saat ini populasi penduduk Indonesia mencapai angka kurang lebih 230 juta. Artinya, jumlah penduduk Islam di Indonesia hampir sama dengan kombinasi seluruh negara berbahasa Arab di dunia.
Pada sisi yang lain, semenjak kejatuhan Soeharto tahun 1998 Indonesia menjadi negara demokrasi ketiga terbesar dunia setelah India dan AS. Pada tahun 2004 dan 2009, masyarakat sudah terlibat dalam Pemilu dan Pilpres belum lagi 33 Pilkada tingkat Provinsi dan 510 Pilkada tingkat Kabupaten/Kota. Sebuah kondisi yang menunjukkan bahwa proses demokratisasi di Indonesia berjalan progresif dan cepat.
Hanya saja, jarang diantara kita yang mengetahui bahwa ada apa dibalik negara dengan jumlah penduduk Muslim yang besar namun mampu untuk melaksanakan demokrasi. Faktor-faktor apakah yang mendorong dan menyebabkan demokrasi tumbuh subur di Indonesia.
Perkuliahan kali ini mengajak anda untuk menemukan jawaban tersebut. Demikian, Terima Kasih
Sumber Bacaan: Islam and Democracy in Indonesia by Michael Buehler dalam Jurnal Insight Turkey Vol. 11/No.4/2009 hal 51-63
Salam sejahtera mas kris, saya Dimas M (2009330078)
BalasHapusSaya tidak mengerti mengapa orang begitu tergoda membanding-bandingkan Islam dan demokrasi. Seakan keduanya bertolak belakang. demokrasi merepresentasikan kemajuan, peradaban, modernitas. Sementara Islam tidak jarang dinilai sebagai simbol keterbelakangan, tirani, primitif, dll.
Indonesia, turki, Pakistan dan beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim lain menjadi bukti nyata betapa kelirunya pandangan di atas. Tidak hanya berhasil untuk hidup sekedarnya, semangat demokrasi di negara2 ini berhasil mengakar kuat.
Dalam sudut pandang saya terdapat penyebab utama sinergi demokrasi dan Islam ini. jika dibandingkan dengan negara-negara berpenduduk Muslim lainnya, mayoritas muslim Indonesia adalah muslim moderat. Muslim yang sudah terbiasa dengan keragaman dan pluralitas masyarakat sekitarnya. Golongan muslim moderat seperti ini cenderung mudah mengadopsi nilai-nilai baru sekalipun berbau "asing" asalkan nilai-nilai tadi tidak bertentangan langsung dengan ajaran Islam. Substansi demokrasi yang anti kediktatoran, penyalah gunaan kekuasaan dan menghargai aspirasi rakyat jelas amat sesuai dengan keluhuran ajaran Islam. Beberapa cendekia muslim Indonesia yang paling disegani secara terang-terangan adalah pendukung utama perkembangan demokrasi.
Yang unik dari perkembangan demokrasi Indonesia adalah demokrasi dan Islam tidak saling menihilkan. perkembanga signifikan demokrasi setelah reformasi justru menjadi lahan subur majunya politik Islam. Tidak jauh berbeda dengan perkembangan politik turki. Partai AKP yang cenderung Islami telah menguasai pemerintahan lebih dari 8 tahun dan berhasil membawa Turki kepada pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan. Bukti lain bagaimana demokrasi mampu mengartikulasikan kepentingan dan suara kaum muslim dalam tubuh pemerintahan.
selamat siang mas..
BalasHapussaya sandra triastuti effendy -I- 2009330015
hm perkuliahan mengenai islam dan demokrasi di indonesia tadi cukup seru yaa..
menurut pendapat saya, islam dan demokrasi itu sangat kontras dan berbeda satu sama lain. walaupun islam merupakan mayoritas agama di negara kita dan demokrasi adalah asas politik yang katanya kita anut, keduanya tidak dapat berjalan berdampingan..
negara kita memang merupakan negara islam dan negara ke3 penganut demokrasi di dunia setelah AS dan India. namun, berbeda dengan negara islam lainnya yang menerapkan syariah islam dan tidak dapat menegakkan demokrasi.
saya menyetujui adanya 3 alasan yang menjadikan islam di indonesia tidak dominan seperti di berbagai negara islam lainnya, yaitu fragmentasi kedaulatan islam pada masyarakat sipil, fragmentasi partai islam, dan demokratisasi yang kuat pasca soeharto..
selain itu, di dalam agama islam sendiri masih terjadi berbagai perbedaan pendapat yang menjadikan ajaran islam di berbagai daerah berbeda, contohnya tadi di aceh, bandung, atau papua. menurut saya, untuk saat ini dan masa yang akan datang, indonesia akan tetap menjadi negara yang berpenduduk mayoritas islam dengan tetap menganut dan menegakkan asas demokrasi.
sekian dan terima kasih..
*saya yakin anda bukan seorang buaya*
salam mas kris!
BalasHapussaya Dhritya(2009310006)
saya ingin memberi komentar tentang perkuliahan 13, islam dan demokrasi di Indonesia.
menurut pandangan saya, islam memang kontradiksi apabila dihubungkan dengan demokrasi, karena jika berdasarkan aturan dan hukum islam yang terkesan bersifat kaku dan tertutup, justru akan menghambat proses demokrasi yang mengutamakan kebebasan berpendapat.
untuk di Indonesia sendiri kenapa mayoritas islam terbanyak justru dapat berdemokrasi ditengah pandangan hukumnya yang kaku, menurut saya memang karena jati diri asli islam itu tidak tampak pada sebagian besar penduduk islam. saya juga setuju dengan pendapat 'jawanisasi islam',dimana bukan proses islamisasi yang terjadi dikalangan orang indonesia,melainkan orang jawa yang dominan mengubah pandangan islam dan menjadikannya aturan-aturan diwilayahnya sendiri.
demokrasi yang dilakukan mayoritas islam juga menurut saya karena memang didorong kekuatan kebebasan berpendapat pasca kekuasaan soeharto.
mengenai syariah islam apabila diberlakukan di Indonesia, saya sangat tidak setuju. karena negara Indonesia ini terdiri dari 5 kepercayaan agama, banyak adat suku-suku bangsa yang mempunyai aturan dan hukumnya masing-masing, meskipun mayoritas penduduk indonesia adalah islam, saya tidak setuju hukum syariah diberlakukan di Indonesia. menurut saya, hal tersebut justru akan mengubah kembali islam di indonesia menjadi islam yang kaku akan pandangan aturan berdasarkan agama islam tersebut.
terima kasih..
selamat siang mas !
BalasHapussaya stephanie andryati (2009310040)
saya tertarik dengan materi ini karena hubungan islam dan demokrasi yang sangat berbeda .
sifat islam itu datang sangat protektif . dan demokrasi yang cukup babas .
untuk islam sendiri saya fikir dapat bersatu dengan demokrasi karena tak salah juga apabila kaum mayoritas itu menyuarakan pendapatnya .
tidak harus di judge sebagai ke.otoriteran suatu agama .
dalam satuan acara perkuliahan ini saya berfikir islam dan demokrasi bisa saling meyeimbangi . namun apabila suatu negara yang terdiri dari berbagai agama jangan ada aturan dari satu agama saja .
terimakasih =)
malam mas....made diangga 2009330127...
BalasHapusSeperti yang sudah dibahas di kelas bahwa islam dan demokrasi di Indonesia tidak dapat begitu saja digabungkan karena ada faktor masyarakat dan masa lampau....
Faktor masyarakat bisa dilihat dari sifatnya yang pluralisme dimana masyarakat Indonesia pada dasarnya beragam, baik suku, ras, maupun agama. Dengan demokrasi, masing-masing elemen pluralisme senantiasa akan dihargai secara sama (equal). Ketika Islam yang merupakan bagian dari elemen tersebut dimasukkan dalam sistem politik, seolah-olah menimbulkan kesan bahwa politik yang demokratis lebih mengarah pada satu elemen saja sehingga menghasilkan elemen yang superior dan elemen yang inferior. Akibatnya, equality memudar dan ada kesenjangan dalam pluralisme yang berujung pada lenyapnya esensi dari demokrasi. Walaupun Islam itu sendiri merupakan mayoritas, tetapi menjadikan Islam sebagai sistem politik, ini justru akan menimbulkan batas yang semakin jelas antara mayoritas dan minoritas. oleh karena itu, islam tidak dapat digabungkan begitu saja dengan demokrasi.
Dari faktor masa lampau, demokrasi menjadi sesuatu yang diidam-idamkan. setelah era orde baru, dimana kebebasan dikekang, masyarakat ingin suatu perubahan dan demokrasi dianggap sebagai jawabannya. Maka dari itu, masyarakat Indonesia cenderung lebih memprioritaskan demokrasi dibanding segalanya.
Lebih jauh, Islam merupakan agama dan agama itu merupakan keyakinan yang timbul dari dalam diri masing-masing individu sehingga bersifat tidak memaksa bagi individu tersebut. sebaliknya, demokrasi merupakan politik dan politik mengandung unsur-unsur kekuasaan dan paksaan melalui hukum. Dari kedua esensi tersebut jelas bahwa agama dan poitik sepatutnya tidak digabungkan.
Itu saja mas pendapat saya....mohon maaf kalau ada salah kata karena pengetahuan saya sendiri mengenai islam sangat minim dan agama menurut saya merupakan isu sensitif.
sekian dan terima kasih
Erli Dwi Ratnasari
BalasHapus2009310062
Dalam hal ini saya setuju bahwa antara agama islam dan berpolitik itu adalah suatu hal yang berbeda.
Dalam hal agama terlebih islam, asas demokrasi itu mungkin tidak ada karena dalam ajaran islam begitu banyak aturan2, dan jika dikaitkan dengan politik itu tidak ada kaitannya dengan islam karena pada zaman nabi Muhammad pun saya rasa tidak ada istilah politik seperti sekarang, jadi negeri2 yang mayoritas islam pun benar2 menggunakan aturan islam.. baik dalam menjalankan poltiknya
Meskipun Indonesia termasuk negara dengan mayoritas islam yang besar, tetapi tidak bisa dengan begitu saja menggunakan aturan islam karena negara kita yang pluralistik dan yang pada dasarnya tidak mengguakan aturan islam jadi agak sulit apabila ada aturan atau asas lain yang akan masuk dinegara kita
Gilang Sagita 2007330124
BalasHapusbagi saya, islam dan demokrasi adalah hal yang berbeda baik dalam konteks maupun implementasiannya..
islam adalah agama yg memiliki larangan dan aturan, sedang demokrasi merupakan sistem dimana kebebasan itu berada..
demokrasi di Indonesia bukanlah demokrasi seperti yang diajarkan oleh islam.
tidak ada rasa menghormati perbedaan disini, tidak ada rasa yang mengikat antar parpol penganut demokrasi yg sat dengan yang lainnya..
islam di indonesia dengan adanya FPI semakin menunjukkan demokrasi yg begitu brutal dan anarkis..
sehingga menurut saya, belum pas rasanya jika demokrasi di sandingkan dengan islam di indonesia,krn rakyatnya sendiri belum mengerti makna yg lebih mendalam dari dua hal tersebt..
terima kasih.
Selamat sore mas...
BalasHapusSaya Yuanita (2009330046)
Pada saat kelas tadi, sebenarnya saya ingin ikut mengomentari tetapi saya malu dan takut argumen saya salah.
Saya berpendapat bahwa negara kita sebenarnya harus diperbaiki infrastruktus negara dan pemerintahannya terlebih dahulu. Memang mungkin dari segi kesejahteraan maupun pendidikan mengenai politik atau yang lain memang harus diperbaiki tapi yang harus diperbaiki itu pemerintahannya terlebih dahulu. Bila pemimpinnya tidak benar, anak buahnya pun tidak akan benar kecuali mereka memiliki inisiatif sendiri untuk menjadi lebih baik. Tapi sayangnya rakyat Indonesia belum mengerti benar akan arti politik sebenarnya apalagi demokrasi. Negara kita benar sudah salah dari awal mengenai penggunaan agama atau memasukkan agama ke dalam aturan negara. Itu membuat ideologi kita yang demokratis menjadi tidak demokratis sama sekali malah cenderung menjadi alat untuk mencapai suatu kekuasaan atau mencari kekayaan sekejap. Alat untuk mendirikan suatu ideologi baru atau alat untuk memberontak dan mencari keuntungan. Atau mungkin demokrasi bisa juga menjadi sarana suatu kehancuran negara apabila orang yang terpilih untuk memerintah di suatu negara karena demokrasi tersebut adalah orang yang ingin mendirikan rejim pemerintahan baru menurut kepercayaannya atau menurut keinginannya sendiri, itu akan menghancurkan negara yang sudah ada. Maka dari itu, perlu ada perbaikan dalam struktur pemerintahan maupun dari masyarakatnya. Agar suatu negara dapat berdiri lama dan memiliki masa depan yang lebih baik lagi. Mungkin saya akan mendukung negara tanpa demokrasi tetapi tidak pula diktator atau tanpa arah, melainkan negara yang memiliki visi misi negara yang jelas dimana masyarakatnya mengerti dan mengenal negara maupun pemerintahan, ideologi maupun peraturannya dan arah negara tersebut.
Mungkin begitu saja Mas...
Terima kasih Mas...
haloo mas saya osy mirani(2009320044)
BalasHapusmau sedikit berkomentar kaitannya islam dan demokrasi islam
saya tidak begitu setuju tentang islam yang bertolak belakang dengan demokrasi memang benar sekarang pada nyatanya banyak kelompok yang menyatakan diri berlatarkan islam menolak habis-habisan tentang demokrasi .tapi sebenernya itu hanya sekelompok kecil saja,,,itu kembali lagi menurut saya bagaimana kepribadian seorang muslim sendiri,latar kebudayaan orang itu sendiri juga memperngaruhi menurut saya
dan tentang sariat islam yg diterapkan secara penuh di ind saya amat menentang karena ind yng kya akan suku agama dan budaya kalau seperti itu malah bs menimbulan konflik
sekiaan makaasih
luqman pradityo
BalasHapus2009330174
malam mas!
Perkuliahan tadi siang cukup seru dan menarik, kelas terasa sangat interaktif, tanya-jawab di sana sini dan semua orang mengutarakan pendapatnya. Menurut pendapat saya tentang islam dan demokrasi ialah islam dan demokrasi merupakan 2 hal yang tidak dapat di gabung, karena islam memiliki aturan-aturan sendiri dan demokrasi juha memiliki aturan-aturan sendiri. Dan mengapa warga islam di Indonesia terasa 'santai' dengan demokrasi padahal warga islam di beberapa negara timur tengah sangat anti dengan demokrasi? mungkin hal utama yang menjadi faktor adalah pembelajaran akan islam itu sendiri cukup berbeda dengan yang di Indonesia dan di Timur Tengah sana. terimakasih mas
Met malem mas..
BalasHapusSaya Zico Kurniawan (2009320121)
Menurut saya, antara Islam dan Demokrasi memang memegang peranan yang penting didalam negeri ini.
Karena yang satu merupakan agama mayoritas di negara ini, sedangkan yang satu lagi adalah asas yang menjadi landasan di negara ini.
Namun menurut saya, antara Islam dan demokrasi itu sendiri tidak bisa dicampur adukan, karena masing-masing telah memiliki aturannya sendiri yang rsanya sulit untuk bisa berdampingan.
Misalnya saja UU anti pornografi dan pornoaksi. karena menurut sepengetahuan saya, UU tersebut sudah jelas ditolak oleh hukum Islam yg diwakili oleh para FPI. Namun menurut saya secara pribadi, misalnya para penyanyi dangdut yang kerap dituding berpenampilan seronok dan bergoyang yang menimbulkan nafsu, yang dilarang keras oleh FPI, namun menurut saya, justru itu merupakan pelanggaran HAM dan pencegahan kebebasan seseorang dalam berekspresi. Karena menurut saya, jika wanita tersebut masih menggunakan busana untuk menutupi auratnya, sah-sah saja mereka untuk berekspresi. sedangkan masalah goyangan yang menimbulkan nafsu, itu menurut saya kembali pada pribadi kita masing-masing. bagaimana kita menanggapi hal tersebut. Jika kita hanya menanggapi goyangan tersebut sebagai pelengkap dari nyanyian mereka, dan hanya sebatas sebagai hiburan, tentu saja tidak akan ada masalah. Namun jika kita berikir ke arah negatif dan mesum, tentu saja hal itu menjadi lain lagi ceritanya.
sekian pendapat dari saya.
maaf jika ada yang salah mas..
hehehe
Terima kasih
Siang mas,
BalasHapussaya indah larasati (2007320101)kelas G
menurut saya islam dan demokrasi bisa dikatakan tidak sama.
Islam dari awalnya hadir dengan aturan2 yang diyakini secara mutlak dan tidak bisa di ganggu gugat, sementara demokrasi yang kita tau memiliki makna kedaulatan dari rakyat dan untuk rakyat (dimana kedaulatan itu bisa saja berubah sesuai kondisi dan pemikiran masyarakat). inilah yang membuat islam dan demokrasi menjadi tidak sama.melihat ketidaksamaan tersebut, memang suatu fenomena yang menarik melihat kondisi politik di indonesia saat ini dimana indonesia yang masyarakatnya mayoritas islam tapi bisa dengan mudah menerima demokrasi, untuk hal ini saya setuju dengan bahasan kuliah dikelas, dimana hal ini mungkin saja disebabkan oleh kejadian sejarah yg terjadi di indonesia (pada zaman demokrasi terpimpin dan orde baru) yang mengekang adanya kebebasan berpendapat, dan cara penyebaran islam di indonesia tidak sama, dimana sudah ada kelompok2 kuat di daerah di indonesia yang tidak mudah dipengaruhi ajaran islam sehingga kekuatan islam di masing2 daerah berbeda cara pandang, pola pikir dan kekuatannya.
soal islam sebagai landasan negara. menurut saya untuk saat ini mungkin aturan - aturan islam akan sulit diterima, karena masyarakat kita sudah terlanjur merasa "nyaman" dengan demokrasi sehingga hal ini terlihat dengan banyaknya penolakan dari masyarakat yang tidak mau menerima fatwa dari kelompok islam dianggap kuno dengan cara pandang masyarakat yang sudah lebih modern dan membuat islam terlihat sebagai aturan yang ingin mencoba mengekang kebebasan ber "demokrasi".
terima kasih
menurut pendapat saya
BalasHapusrenny ferdilla 2009320150
Indonesia memang sebagian besar masyarakat nya adlah muslim namun Indonesia pun menganut sistem demokrasi dimana kita sebagai warga masyarakat bebas mengeluarkan pendapat, bebas mengkritiki kinerja pemerintahan. dibandingkan dengan pasa masa orde baru kita jauh lebih bebas. namun,Islam telah kadung dipersepsi oleh banyak orang sangat tidak sehat bagi tumbuhnya demokrasi. Sehingga pilihan sistem politik di dunia Muslim, bagi beberapa pengamat seperti Fareed Zakaria, bukanlah demokrasi. Kesimpulan ini diambil berdasarkan berbagai fakta tentang gagalnya konsolidasi demokrasi liberal di berbagai negara Muslim. Pada banyak kasus, demokrasi bukannya membawa angin perubahan bagi masyarakat Muslim, melainkan menjadi instrumen bagai munculnya kekuasaaan kaum fundamentalis agama dan perpecahan social yang berdarah-darah. sistem kekuasaan otokrat liberal sebagai sistem transisi sebelum masuk ke dalam sistem demokrasi: artinya, dunia Muslim saat ini jangan buru-buru menjadi negara demokratis, tapi harus melalui persiapan panjang dalam sistem otokrat liberal tersebut.
dan kebanyakan sebagian dari muslim itu hanya ikut-ikutan atau hanya mendukung apa yang diperintahkan oleh orng yang menurut mereka dituakan atau dihormati.
Marya Sutimi (2007330105)
BalasHapusKenyataan bahwa di satu sisi Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama Islam dan juga berjalannya demokrasi di Indonesia hanya berkesinambungan apabila dikaitkan dengan beberapa faktor.
Salah satunya adalah faktor bahwa Indonesia sendiri walaupun mayoritas beragama Islam, bukanlah suatu negara yang berdiri berdasarkan syariat Islam.
Inilah alasan mengapa demokrasi sendiri berjalan dengan cukup baik di Indonesia.
Tetapi, apabila kita meninjau lebih jauh mengenai demokrasi itu sendiri, demokrasi juga bukan merupakan sebuah jaminan bagi satu negara untuk menjadi lebih baik dari negara lainnya, karna pemikiran mengenai demokrasi sebagai sistem politik yang paling baik adalah relatif.
Dan bagi saya, demokrasi yang dijalankan di Indonesia tidak membuat Indonesia sebagai negara dijauhkan dari segala permasalahan seperti kemiskinan atau kelaparan.
Tetapi di sisi lain, bagaimanpun tidak ada suatu sistem pemerintahan yang sangat sempurna, sehingga kekuarangan-kekurangan yang dimiliki oleh sistem pemerintahan demokrasi hanyalah suatu celah yang muncul sebagai tantangan bagi pemerintah itu sendiri.
Terimakasih.
Uun Sutini (2009320067)
BalasHapusSeperti halnya pendapat yang diutarakan oleh teman-teman saya diatas, Islam dan Demokrasi merupakan dua hal yang tidak dapat disatukan. Islam sangat berpegang teguh dengan aturan-aturan yang tertulis dalam Al-Quran, sedangkan Demokrasi menjunjung tinggi kebebasan bagi masyarakat terhadap urusan negara.
Faktor dari jumlah mayoritas masyarakat Muslim di Indonesia sangat berpengaruh dengan sistem demokrasi yang kita anut. Menurut saya, demokrasi di Indonesia belum berhasil maksimal. Mungkin jika boleh saya katakan, masyarakat Muslim bisa jadi faktor utama. Banyak masyarakat Muslim fanatik yang tidak ikut berpartisipasi dalam kegiatan negara karena terlalu menjunjung tinggi nilai keagamaan. Apalagi dewasa ini, semakin banyak komunitas-komunitas Muslim yang berjuang untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Islam.
Kesimpulannya, kembali kepada individu masing-masing. Hargailah perbedaan yang marak di negara kita. Kunci untuk mempersatukan suatu negara adalah dengan sadar akan adanya perbedaan dan tidak mengeksklusifkan suatu komunitas ke dalam urusan negara.
Selamat malam, Mas...
BalasHapusSaya Salita (2009330073)
Islam dan demokrasi.. Hmm, saya kira perdebatan tentang kedua hal ini bila dilanjutkan antara kedua kelompok yang radikal akan berakhir dengan saling menggigit. Saya dulu pernah terlibat debat dengan beberapa teman saya dan ujung-ujungnya malah dianggap kafir. Hehe..
Saya secara pribadi tidak setuju apabila sebuah negara didirikan dengan dasar agama, mau apapun argumennya.
Sebuah negara, apalagi yang memiliki keberagaman tinggi seperti Indonesia sudah seharusnya mengadopsi sebuah sistem pemerintahan yang tidak memihak satu komunitas saja (meskipun itu mayoritas sekalipun), karena belum dapat dipastikan akan muncul pertentangan bahkan mungkin saja perpecahan. Hal ini tidak saja bersumber dari kalangan luar Islam, tetapi dari kalangan Islam sendiri. Karena seperti kita sudah ketahui, Islam di Indonesia terbagi menjadi Islam yang radikal dan Islam moderat, dan masing-masing memegang teguh pendapatnya.
Demokrasi dan sistem pemerintahan khilafah sangatlah bertentangan. Seperti yang telah dikemukakan teman-teman saya di atas, sebaiknya demokrasi tidak diganti, tetapi dikondisikan agar bisa mengakomodasi kepentingan-kepentingan Islam. Kita lihat kembali Pancasila, saya rasa Pancasila adalah suatu ideologi yang baik. Pancasila menuntut negara menjadi sekuler tetapi masyrakatnya tidak boleh sekuler. Hal inilah yang seharusnya kita pertimbangkan lagi.
Dan ada baiknya negara kita ini menyempurnakan "kedemokrasiannya", agar tidak terasa setengah-setengah seperti saat ini. Demokrasi bukan hanya sekedar pelaksanaan pemilu dan kebebasan dipilih dan memilih, tetapi Indonesia harus lebih mampu mengakomodasi aliran aspirasi dari masyarakatnya dan menjalankan pemerintahan yang bersih dan terbuka. Saya rasa perbaikan bisa dimulai dari pendidikan yang merata dan bermutu bagi generasi penerus bangsa terlebih dahulu. Agar generasi penerus bisa memimpin negara dengan lebih baik. Semoga bisa.
Ya, saya senang Indonesia dijuluki "The Smiling Islam", menunjukkan Indonesia mampu memberikan citra baik pada dunia internasional tentang negara berpenduduk mayoritas Islam.
Diah Putri Astuti 2009330133
BalasHapusmenurut saya, Islam dan demokrasi adalah dua konsep atau pemikiran yang tidak jauh berbeda. Di dalam agama islam pun, telah dibahas mengenai demokrasi.
Namun, dalam pelaksanaan demokrasi, tiap orang bahkan negara memiliki penerapan yang berbeda. Tapi bukan berarti perbedaan itu selalu menimbulkan konflik. Indonesia adalah contoh nyatanya.
Indonesia dengan penduduk mayoritas beragama Islam, tetapi dapat melaksanakan demokrasi dengan cukup baik. Didukung dengan adanya pemilihan umum secara langsung, menunjukkan betapa besar demokrasi di Indonesia.
Mungkin dengan ini, negara lain dapat mengambil contoh dari Indonesia bahwa demokrasi dapat tercipta walaupun dengan perbedaan ini.
mas saya Doni 2009310025
BalasHapusmenurut saya antara agama dan demokrasi tidak dapat di sangkutpautankan, semestinya agama berjalan sendiri dan itu hubungan kita dengan tuhan sedangkan demokrasi adalah urusan dunia saja,saya kurang setuju dengan penerapan sistim syariaat islam di indonesia,karena tidak jelas alasannya , apa karena masarakat indonesia mayoritas beragama islam saja?dan sistim hukum islam yang akan di terapkan di indonesia juga tidak jelas apa kah seperti jaman rosul dulu?berarti para petingi yang mengiinkan penerapaan hukum islam harus melakukan ijap kobul setiap melakukan transaksi,dan tidak boleh mengunakaan kendaraan apapun! sampai saat in hukum islam seperti apa yang di tepkan belum jelas!sebetulnya kita memiliki Pancasila yang menurut saya adalah sistim terbaik karena menghargai semua agama,tetapi Pancasila juga juga sedikit terusik oleh golongan islam garis keras yang mengangap orang di luar agamanya adalah tidak beriman.seperti pembangunaan masjid sangat mudah dan di mana- mana sedangkan pembangunaan gereja dan tempat ibadah lain sangat sulit dan berhujung pengrusakan rempat ibadah,padahal negara kita mengunakan Pancasila bukan negara islam yang hanya di dukung mayoritas saja,jadi sya kurang setuju dengan penerapan hukum islam di indonesia karena kita sudah memiliki pancasila yang menurut saya adalah sistem terbaik.dan jangan campur adukan agama dan demokrasi.
selamat malam, saya Sebastian N. Bayu (2004320162)
BalasHapussaya kurang setuju apabila sistem syariah islam diterapkan di indonesia, karena pada dasarnya indonesia bukan negara islam(hal ini bukan berarti saya membenci atau menolak agama islam), memang didalam syariah islam sendiri ada beberapa aturan yg saya sendiri menyetujuinya tetapi dengan mengatasnamakan suatu agama untuk menciptakan suatu undang-undang atau hukum, apakah tidak akan menimbulkan kecemburuan terhadap pemeluk agama lainnya?? demokrasi pancasila menurut saya sudah cukup bagus jadi seperti yang dikemukakan oleh Doni 2009310025, jangan dicampur adukan antara agama dan demokrasi.
faris sundara putra
BalasHapus2009320186
Sejak dulu memang ada kencederungan bangsa Indonesia ini tidak menerima sesuatu namun malah memilih keduanya, contohnya 1)pemilihan blok Indonesia memilih NON blok 2) pemilihan sistem ekonomi Indonesia memilih Sistem Campuran 3) Sistem demokrasi Indonesia memilih Pancasila (campuran) 4) Sistem agama islam pun Indonesia memilih ISLAM JAWA, memang terdengar aneh namun inilah faktanya bangsa yang tidak dapat menetapkan dirinya hitam atau putih namun diam di bidang "abu-abu".
Pendapat Teman2 di atas ada Dua 1) Indonesia tidak mencampurkan agama = Sekulerisme /menjalankan keduanya secara tidak terikat. 2) Indonesia Demokrasi dan Indonesia Islam tidak dapat jalan bersamaan, Indonesia harus memilih dan menjalankan salah satunya dengan utuh.
Jawaban Indonesia sudah pasti bukanlah keduanya namun memilih jalan tengah yaitu jalan abu-abu dengan menciptakan demokrasi pancasila islami......Politik Indonesia akan terus berada dalam bayang2 kecarut marutan jika Indonesia tidak dapat mengafirmasi dirinya sebagai apa, siapa, dan ada di pihak mana.
cynthia agustine maharani 2009320137
BalasHapusseperti yang teman-teman saya utarakan, saya berpendapat bahwa islam dan demokrasi tidak dapat disatukan.
Aturan-aturan islam bersifat mutlak tidak dapat diganggu gugat, sedangkan dilain pihak Demokrasi bersifat bebas.
Memang di Indonesia mayoritas beragama Islam, tp indonesia menduduki peringkat ke3 negara demokrasi. Padahal Islam bersifat ketat, mungkin disebabkan oleh Indonesia yang tidak berdiri karena syariah Islam. jadi mayoritas Islam tidak berpengaruh..
inayah (2007330044)
BalasHapusIslam dan demokrasi tidak bisa disatukan. Karena perbedaannya sangat menonjol dimana islam adalah sebuah agama yang pasti memiliki larangan dan demokrasi itu pemahamannya adalah bebas menyampaikan pendapat, bebas berorganisasi, bebas mengaspirasikan keinginan masyarakat tanpa ada yang melarang. Sehingga islam tidak bisa dimasukkan kedalam negara yang berdemokrasi. Kalaupun memaksakan akan berdampak ada yang terjadi di Indonesia seperti terbentuknya FPI yang anti terhadap demokrasi barat. Yang ada ujungnya muncullah gerakan islam radikal di Indonesia. Oleh karena itu saya selalu menekankan bahwa islam itu dipisahkan saja dari dunia politik jangan sampai ada suatu agama yang terlibat karena akan menimbulkan citra buruk untuk agama itu sendiri. Dan kalaupun di indonesia sampai terjadi syariah islam maka indonesia bukan lagi menjadi negara yang demokrasi dan saya yakin banyak orang yang akan berdemo dan menentang indonesia menjadi negara islam. Karena indonesia bukan merupakan latar belakang negara islam hanya saja negara yang orang islamnya terbanyak. Dan saya lebih setuju apabila indonesia memilih demokrasi dari pada islamisasi negara. Karena apabila adanya islamisasi di Indonesia, aturan islam di Indonesia aja banyak sekali perbedaanya, seperti kekuatan islam terbesar yaitu NU dan Muhammadiyah. Lalu atuuran manakah yang akan dipakai sebagai dasar negaranya?? Justru akan menyebabkan munculnya konflik antar agama islam yang ada di Indonesia. Karena pada dasarnya masyarakat indonesia gampang di provokasi dan sangat sensitiv. Sehingga demokrasi dianggap paling efektif dalam dunia perpolitikan indonesia saat ini dari pada islam.
Banyak yang mengatakan bahwa Islam dan Demokrasi adalah sesuatu yang bertentangan. Namun Indonesia berhasil membuktikan bahwa mereka adalah negara yang memiliki umat muslim terbesar dan bisa menciptakan iklim demokrasi yang cukup baik.
BalasHapusHal inilah yang harus membuat kita bangga. Yaitu, kenyataan bahwa Indonesia memiliki konsep Islam yang independen, lepas dari akarnya yang ada di Timur Tengah. Islam di Indonesia bahkan dianggap oleh dunia Internasional sebagai konsep Islam masa depan yang jauh dari kesan fundamentalis dan anarkis. Suatu Islam yang ramah dan 'bersahabat'. Sehingga, menurut saya, Islam dan demokrasi di Indonesia tetap bisa berjalan dalam satu jalur karena pada dasarnya Islam di Indonesia 'berbeda'.
Ardiyanto 2009330195
diva domela
BalasHapus2009320078
selamat malam, menurut saya indonesia memang merupakan negara berbasiskan keagamaan. meskipun agama islam menjadi mayoritas bagi masyarakat di Indonesia, namun bukan berarti islam menjadi basis agama di negara ini. sekarang ini, kerap kali orang salah mengartikan kedua hal tersebut. negara kita adalah negara yang menjalankan demokrasi, namun kelakuaan beberapa pihak kerap kali tidak menunjukan sikap kebebasan, mereka selalu seolah-olah menjalankan demokrasi namun dibalik itu mereka hanya memajukan segalanya sesuai dengan basis agama islam. menurut saya hal ini kurang pantas dilakukan, karena demokrasi memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk berpendapat dan agama merupakan hak pribadi bagi setiap individu. agama islam tidak boleh menjadi dasar bagi kita untuk menjalankan demokrasi. seharusnya sikap yang menganggap agama islam merupakan agama yang berkuasa di negara ini haruslah dihilangkan, sehingga demokrasi dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya. karena setiap orang memiliki kebebasan dan hak yang sama. terima kasih.
dimas bayu permana 2009330165
BalasHapuswalaupun indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama islam, pada piagam jakarta merupakan bukti bahwa sekalipun banyak yang mengharapkan di bentuknya dasar hukum islam, tapi para pendiri negara kita tetap mengedepankan ide bhinneka tunggal ika. indonseia sebagai negara yang besar yang terdiri dari banyak kebudayaan termasuk agama sebagai salah satu unsurnya.
walau dalam perjalanannya, banyak ormas islam yang berusaha menerapkan dasar hukum islam kepada masyarakat. hal ini justru bertentangan dengan demokrasi. banyak kasus yang menunjukkan bagaimana banyak kericuhan terjadi antar agama. ketika konflik ini terus berlanjut tanpa ada campur tangan dari pemerintah, lantas dimana letak demokrasi?
indonesia harusnya lebih berbesar hati dalam menerima dan menghargai perbedaan agama. saya yakin, pendiri negara memiliki maksud yang mulia dgn merevisi piagam jakarta.
Dhimas Sindu Aji ( 2009330040 )
BalasHapusada ahli yang berpendapat bahwa kebanyakan negara islam itu tidak dapat demokratis karena hanya satu partai saja, pemerintahan diktator dan monarki. namun di indonesia yang penduduknya mayoritas agama islam bisa menjalankan demokrasi dan malahan indonesia menjadi negara demokrasi ketiga. walaupun demokrasi yang dijalankan di indonesia belum maksimal.
tapi walaupun negara indonesia mayoritas islam tapi dalam pemilu menunjukkan banyak jug masyarakat indonesia yang memilih partai nasionalis ini juga membuktikan bahwa indonesia tidak bergantung sepenuhnya pada kekuatan islam.
terimakasih
I Wayan Eric Diasta / 2009330010
BalasHapussaya mengambil salah satu dari prinsip demokrasi yang di kemukakaan oleh Almadudi, bahwa :"demokrasi tersebut menurut kekuasaan mayoritas, namun tanpa mengesampingkan hak-hak minoritas"
menurut saya, di dalam sistem demokrasi di indonesia, masih terdapat suntikan-suntikan pengaruh islam, namun keduanya dapat tumbuh dengan baik dikarenakan adanya kesadaran akan prinsip-prinsip tersebut di dalam menjalankan pemerintahan negara ini.
Hal tsb dapat kita lihat dari keserasian kinerja antara Parpol islam dan demokrasi di dalam politik Indonesia, dimana parpol yang berasaskan demokrasi juga mendapat dukungan dari parpol islam.
salam sejahtera..
BalasHapussaya Eunike Gloria (2009330007 / G)
Mengenai perkuliahan saya rasa sangat berkaitan dengan perkuliahan mengenai posisi dan peran kekuatan Islam yang kedua-duanya sama melihat Islam dalam perpolitikan Indonesia.
Yang menjadi pertanyaan utama saya sebenarnya, mengapa Islam? Mengapa bukan ideologi agama lainnya yang lebih dulu masuk Indonesia?
Spekulasi saya, dikarenakan faktor pendekatan. Pada awal masuknya Islam di Indonesia, pedagang-pedagang Arab menggunakan pendekatan konservatif sehingga masyarakat mampu menerima Islam sebagai ideologi yang lebih "merakyat".
Pendekatan-pendekatan ini kemudian menyebar dan mengakibatkan Islam tersebar dengan cepat, sehingga posisinya menjadi lebih kuat lagi.
Seiring perjalanan sejarah Indonesia, Islam menjadi ideologi kuat dengan banyak penganutnya.
Namun kemudian menjadi masalah, saat Islam bertabrakan dengan demokrasi.
Islam dan demokrasi sebenarnya bukan hal yang terlalu bertolak belakang. Buktinya Indonesia mampu mengatasi gap yang ada di antara Islam dan Indonesia. Yang menjadi kendala adalah perjalanan sejarah.
Indonesia sebagai negara dengan masyarakat Islam terbesar tidak dapat dibandingkan dengan negara-negara yang ada di Timur Tengah. Faktor sejarahnya sudah berbeda. Indonesia sedari awal telah menjadi teritorial yang plural, sehingga sulit bagi satu ideologi untuk dapat mempengaruhi semua wilayah di Indonesia.
Maka itu, Islam maupun ideologi agama lainnya diharapkan dapat saling mendukung dalam pelaksanaan demokrasi yang utuh di Indonesia dan bukan menimbulkan pertikaian sendiri.
terima kasih
sore ams, saya kian 2009320052
BalasHapusmenurut saya, islam di indonesia bisa berdemokrasi karena perkembangannya di indonesia yang bercampur dengan budaya - budaya setempat atau daerah setempat. karena sejak dari dulu indonesia sudah mengutamakan asas gotong royong dalam artian mengerjakan sesuatu bersama - sama, mungkin dari situlah islam dan demokrasi di indonesia bisa menjadi satu.
saya harap konsep penyatuan islam dengan demokrasi bisa dipakai di negara - negara islam lainnya.
terima kasih.
DINNY TRI WIRANTI 2009320099
BalasHapusMenurut sy,islam dan demokrasi tidak mungkin dapat disetarakan.Karena setahu saya,demokrasi sendiri terlahir dr sekularisme dimana kita tahu itu merupakan pemisahan agama dan kehidupan.
Islam yang terbuai dengan romantisme masa lalu,yang banyak sekali aturan ini itunya,tidak dapat kita persatukan begitu saja dengan demokrasi yang dinamis dan modern.Meskipun saya pernah mendengar istilah demokrasi dalam islam,tp tentu saja arti dan implementasinya berbeda dengan demokrasi politik modern.
Mungkin ini akan menjadi tantangan dalam perjalanan demokrasi di negeri kita yang notabene islam merupakan mayoritas.
terima kasih
billy guyana wahyudi 2009320004
BalasHapusmas menurut saya demokrasi sangat bertentangan dengan agama. karena pasti walaupun mereka memakai ideologi agama dan menerapkan di Indonesia, akan terjadi ketimpangan bahkan hanya sedikit saja orang yang merasakan keuntungan dari ini. tapi yang saya bisa ambil bahwa negara Indonesia cukup baik dalam memilih dan memilah walaupun penduduk islam yang begitu banyak tapi mereka tiadk memilih parpol yang berideologi agama.. makasih
Siang Mas ..
BalasHapussaya Jessica Martha (200930036)
Menurut saya, demokrasi dan islam merupakan dua hal yang berbeda.
Dan meskipun negara kita memiliki penduduk yang mayoritas beragama islam, bukan berarti kita dapat menerapkan aturan islam begitu saja dalam negara kita karena negara kita merupakan negara yang mengakui pluralisme agama dan merupakan negara yang berlandaskan hukum, bukan agama.
terima kasih.
selamat malam mas
BalasHapussaya septy sulistiyani penu 2009310070
saya rasa antara islam dan demokrasi memiliki perbedaan yang kontras
menurut saya demokrasi tidak harus dilihat atau dihubungkan dengan islam. di indonesia meskipun termasuk negara dengan penduduk islam hingga 85% namun indonesia dapat berpartisipasi dengan baik dalam setiap pemilu bisa saja mungkin karna terkait dengan budaya-budaya yang ada untuk berdemokrasi, hal ini menyebabkan sehingga rakyat bisa menyalurkan partisipasinya dengan baik tanpa harus terkekang oleh islam itu sendiri.
terima kasih
saya Raisha Fitri Yolanda (2009320167)
BalasHapusmenurut saya Islam dan Demokrasi sangat jelas kontras berbeda meskipun kenyataan nya sistem Demokrasi di Indonesia terlihat seperti menganut hukum islam akan tetapi kenyataan nya tidak. mungkin sistem agama islam bersifat sama seperti Demokrasi yang bersifat memiliki banyak aturan tetapi kembali kepada diri masing-masing seperti bebas berpendapat dll. jadi jika dikaitkan dengan Demokrasi maka sangat tidak ada hubungan nya.jika iya ada yang menyebutkan bahwa sistem pemerintahan di indonesia menggunakan sistem hukum islam itu hanya dari sebagian kelompok kecil yang menghubungkan demokrasi dengan islam padahal seharusnya tidak karena memang Demokrasi di Indonesia tidak menganut hukum Islam. terimakasih
Denisa Meiviany (2009320091)
BalasHapussama seperti kebanyakan teman-teman bahwa Islam dan demokrasi tidak dapat di satukan karena adanya faktor masyarakat dan masa lampau yang berbeda. Faktor masyarakat bisa dilihat dari sifatnya yang pluralisme dimana masyarakat Indonesia pada dasarnya beragam, baik suku, ras, maupun agama
indonesia harusnya lebih berbesar hati dalam menerima dan menghargai perbedaan agama
Ditta Nadia (2009320189)
BalasHapusBangsa Indonesia menjadi bangsa yang demokrasi karena banyak faktor, dan sekarang masyarakat Indonesia sangat sadar akan demokrasi di Indonesia bagaimana cara menghargai pendapat orang lain dan lain lain
helga chandra saputra (2009330021 )
BalasHapusmenurut saya agama Islam tidak dapat di kaitkan dengan demokrasi, Islam yah Islam dengan segala bentuk aturan keagamaannya dan demokrasi tetaplah demokrasi , meskipun memang Islam merupakan agama kuat di negara ini, ,jadi menurut saya Islam juga tidak boleh mengangap diri nya kuat, karena negara ini negara demokrasi, setiap orang boleh berpendapat dan beragama bebas, demokrasi seharusnya di jalankan dengan dasar-dasar demokrasi yang sebenarnya jangan di sangkut pautkan dengan ISlam,,
makasiihh.. hehe ^^
ryan sanjaya (200932018)
BalasHapusmalam mas, kalo menurut saya, islam dan demokrasi sangat kontras sekali, di mana pada dasarnya prinsip demokrasi itu adalah akan lebih mengarah kepada sekularisme dibanding pada agama. selain it, dengan adanya pengaruh globalisasi secara otomatis nilai-nilai keagamaan akan semakin dilupakan.
wendita hayuningrisa (2009330180)
BalasHapusindonesia memang negara dengan mayoritas penduduk yang menganut agama islam paling banyak, namun mengapa indonesia dapat menjadi negara yang demokratis? padahal negara-negara islam lain mempunyai aturan yang sangat ketat, jika aturannya A maka kita harus menjalankan A, tidak boleh protes.
menurut saya indonesia dapat menjadi negara yang demokratis karena awal mulanya indonesia didatangi oleh pengembara yang beragama hindu, pemilu pun sudah dilakukan sejak masa soeharto dulu dan berlangsung di 33 provinsi. sehingga walaupun indonesia merupakan negara islam namunn keislamanannya tidak seketat negara-negara islam yang ada di timur tengah.
Jon Ricardo (2009320022)
BalasHapusmenurut saya islam hanya bisa dilihat dan dirasakan dari ekspresi para pemeluknya.
karena islam hanya bisa dilihat dari ekspresi para pemeluknya, maka Islam pun sudah pasti berwajah banyak di indonesia. maka ekspresi politik Islam pun, tentu saja amat beragam. Islam kadang sejalan dengan demokrasi, tapi kadang juga berseberangan dari hal politik tersebut.
malam,
BalasHapusmenurut saya, islam dan demokrasi adalah hal ayng berbeda.
saya tidak tahu banyak soal islam, tapi saya berpikir bahwa di islam, banyak terdapat aturan yang lebih mengikat, sedangkan demokrasi lebih cenderung kebebasan (bertanggungjawab).
jika ada yang mengambil contoh indonesia sebagai kombinasi keduanya, saya tidak sepenuhnya stuju, atau sepenuhnya menolak, krn bagi saya, indonesia hanya mengganggap definisi demokrasi=pemilu..
saya tidak bisa mengatakan indonesia adalah murni negara demokrasi, karena dalam prakteknya, banyak yang menunjukkan bahwa demokrasi hanya sebagai 'judul'...sedangkan untuk islamnya, banyak penganut islam di indonesia yang tidak mendalami agamanya betul2, jadi islam indonesia tidak terlalu dalam..
michelle (2009330163)
Calvin Kelvianto (2009320110)
BalasHapusketerlibatan Islam dalam demokrasi di Indonesia saya rasa sangat terlihat dari parpol yang ada di Indonesia.. kebanyakan parpol di Indonesia berlatar belakang Islam.. menurut saya Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam namun dapat demokratis lebih dikarenakan kesadaran para penganut Islam bahwa Indonesia pada kenyataan nya bukanlah negara Islam hingga tidak perlu mengikuti peraturan ketat ala Islam.. namun, memang seringkali ada organisasi-organisasi Islam yang terlibat dalam demokrasi Indonesia dan merasa berpengaruh dalam demokrasi. terima kasih
Adrianus Novaryanto
BalasHapus2009330088
syalom,
Islam dan demokrasi kurang bisa bahkan tidak bisa dijalankan beriringan. Seperti Indonesia yang menganut paham demokrasi, tidak bisa diintervensi oleh unsur keagamaan. Sebaliknya agama pun tidak bisa diintervensi oleh politik. Indonesia yang merupakan negara sekular dan demokrasi apabila dijalankan dengan kaidah-kaidah keIslaman akan berjalan dengan berbeda, karena agama tentu meiliki nilainya sendiri yang tidak bisa diganggu gugat. Apabila tetap dipaksakan akan menghasilkan sesuatu yang tidak bisa dijalankan denga baik.
tetapi apabila kita melihat dengan lebih teliti lagi, negara kita Indonesia yang 85% penduduknya menganut agama Islam, demokrasi cukup bisa dijalankan. mungkin hal ini dikarenakan Indonesia sudah lama terbelenggu kebebasan untuk berekspresinya selama era Soeharto, sehingga ketika demokrasi diangkat di Indonesia masyarakat menikmati demokrasi dan kebebasan berekspresi itu dengn sebaik mungkin. Terima kasih.
Aloysius Domenico Kevin Prasetyo
BalasHapus2009330161
Tidak dapat dipungkiri bahwa Islam adalah agama mayoritas di negara kita Indonesia. Oleh karena itu pengaruh Islam terhadap keputusan keputusan pemerintahan tentu saja ada. Bila kita menilik lebih jauh agama Islam, dapat dikatakan bahwa agama Islam tidak demokratis. Hal ini terlihat dari aturan"nya yang sangat ketat dalam mengatur tingkah laku pemeluknya. Tetapi apakah non demokratis hanya Islam saja? dapat saya katakan semua agama itu tidak demokratis. Agama kristiani yang saya anut pun begitu. Jadi bila suatu negara berlandaskan agama maka amat sangat tidak mungkin negara itu berdemokratis murni
tetapi sekarang mari kita lihat. Islam seperti apakah yang ada di Indonesia sehingga gejolak penentangan terhadap demokrasi tidak berdampak sebesar penentangan di negara Islam lainnya.
Dapat kita lihat Islam tersebar di Indonesia melalui perdagangan yang diteruskan oleh para wali dengan menggunakan kebudayaan. Jadi disini yang terjadi adalah Penjawaan Islam. Bukan Pengislaman Jawa. Islam yang ada di Indonesia tidaklah murni islam seperti yang ada di negara asalnya. Hal ini terjadi karena budaya Hindhu Jawa sangat mengakar kuat di masyarakatnya. Budaya Jawa yang memandang sebuah sinergi adalah kekuatan terbaik memandang asas demokrasi cukup cocok karena demokrasi amat menghargai sinergi kekuasaan dan masyarakat yang beragam. Oleh karena itu gejolak penentangan Demokrasi tidak kuat terjadi.
Selain itu, masyarakat Indonesia kebanyakan menganggap agama adalah sarana untuk berhubungan antara manusia dengan Tuhan. Fungsi agama yang lainnya yaitu untuk mengatur kehidupan antar manusia cenderung dikesampingkan. jadi bila seorang muslim sudah taat melaksanakan Solat sampai jidatnya berwarna hitam dapat dikatakan bahwa ia adalah muslim yang taat.
demokrasi juga tumbuh subur akibat kita adalah bangsa yang terjajah. Masyarakat yang ada walaupun islam merindukan demokrasi. Hal ini terjadi karena mereka telah merasakan pemerintahan yang otoriter dirasakan merugikan mereka. Oleh karena itu mereka menyetujui demokrasi dan demokrasi dapat bertumbuh subur, bahkan ada lebih dari 1 partai politik berlandaskan yang mengikuti pemilu.
Gilang Kharisma (2009330194) Kelas I
BalasHapusSebenarnya Islam dan demokrasi adalah hal yang sangat bertolak belakang. Islam sangat menolak sekulerisme sedangkan demokrasi seringkali menggunakan sekulerisme dalam pelaksanaanya.
Namun demokrasi masih dapat diterapkan di Indonesia walaupun mayoritas berpenduduk muslim karena pendekatan islam di indonesia sangat berbeda dengan di negara timur tengah. Muslim di timur tengah sangat menjunjung tinggi nilai islam yang di bawa oleh nabi Muhammad, dan menururt mereka sistem politik yang paling baik adalah yang dicontohkan oleh nabi Muhammad yaitu kekhalifahan.
Namun, islam di indonesia belum dapat merubah budaya masyarakat indonesia yang telah terpengaruh budaya hindu-buddha. Dan karena perbedaan pendekatan inilah pelaksanaan demokrasi di Indonesia tidak sesulit di negara timur tengah.
Virliane fitria melania 2009320117
BalasHapusMenurut saya, negara kita yang mayoritas penduduknya adalah Muslim namun mampu untuk melaksanakan demokrasi disebabkan oleh faktor-faktor yang mendorongnya yaitu yang sudah terbiasa akan keanekaragaman agama, suku dan budaya kita, terdorongnya kekuatan yang ingin bebas mengeluarkan aspirasinya pasca orde baru karena tertekan akan sistem pemerintahan Soeharto yang otoriter saat itu dan adanya jawanisme islam. Islam dan demokrasi merupakan dua hal yang sangat berbeda, yang mana Islam adalah sebuah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah dan demokrasi adalah sebuah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Di Indonesia uniknya yaitu memang Islam dan Demokrasi ini berjalan dengan baik dan bersatu tanpa adanya pertentangan, inilah yang sungguh membedakannya dengan negara islam lainnya yang berlandaskan aturan Islam dan sangat menentang demokrasi. Keunikan inilah yang menunjukkan saling menghargainya masyarakat kita akan perbedaan yang ada dengan tidak mementingkan kepentingan mayoritas saja tetapi yang minoritas juga dihormati, dan faktor-faktor yang mendorong itulah yang juga mempengaruhinya.
andre kurniawan
BalasHapus2009330169
selamat malam mas, islam dan demokrasi menurut saya merupakan dua hal yang berbeda dan sebaiknya tidak dicampur menjadi satu, seringkali agama bergabung dengan politik, bahkan sampai menyangkut ke dalam sistem pemerintahan. menurut saya, harus terjadi adanya kebebasan beragama agar ada pembatasan antara agama dan politik di suatu negara, karena antara politik dan agama adalah hal yang bertentangan satu sama lain. agama memiliki idiologi dan pandangan sendiri begitu pula dengan demokrasi. bila kedua hal tersebut disatukan, tidak akan terdapat titik temu di antara keduanya.
menurut saya sebaiknya islam hanya dijadikan sebatas kepercayaan kepada Tuhan, tidak lebih dari itu. biarlah demokrasi berdiri sendiri tanpa ada campur tangan agama (islam).
devi natasia h 2009330023
BalasHapusseperti yang kita ketahui, islam dan demokrasi merupakan dua hal yang sangat berbeda. islam sangat menentang sekularisme, sedangkan demokrasi indentik dengan sekularisme. namun uniknya, indonesia yang merupakan penduduk dengan mayoritas beragama muslim dapat dengan girangnya berdemokrasi. indonesia setiap 5 tahun merayakan pesta demokrasi. hal tersebut menunjukkan islam di indonesia menerima demokrasi dengan baik..
pertanyaannya adalah kenapa mereka bisa menerimanya dengan baik ?
walaupun indonesia mempunyai penduduk yang sebagian besar adalam umat muslim, namun di indonesia tidak terdapat bentrokan antara menjalankan syariat islam dengan kewajiban negara. sehingga umat islam di indonesia dapat menjalankan dua kewajiban itu dengan baik.
selain itu,islam yang berkembang di indonesia berbeda dengan islam yang berkembang di timur tengah. islam di indonesia bukanlah islam yang asli disebarkan, namun islam yang telah terpengaruh dengan budaya jawa. sehingga banyak budaya-budaya jawa yang dimasukkan pada ajaran islam. awalnya hal tersebut dilakukan agar islam lebih mudah diterima oleh masyarakat, namun hal tersebut berdampak pula pada perbedaan ideologi antara islam di indonesia dengan islam di timur tengah. dengan adanya pengaruh budaya jawa, islam lebih terbuka dengan ideologi sekularisme seperti demokrasi.
hal tersebut bukanlah tidak baik. malah sangat baik. bila islam di indonesia tidak terbuka dengan demokrasi, maka tentu saja indonesia akan menjadi seperti negara islam yang ada di timur tengah, dimana mereka sangat ketat dengan aturan islam mereka. bila hal tersbut terjadi, maka bukan tidak mungkin perpecahan di indonesia dapat terjadi.
maka dari itu, biarlah keadaan islam yang menerima ideologi demokrasi ini tetap seperti ini. dengan begitu perpecahan antar uat beragama akan lebih sedikit dibandingkan bila islam timur tengah yang diterapkan.
Selamat siang
BalasHapusSaya Yulia Nurliana 2009320008
Saya rasa yang membuat demokrasi tumbuh subur di Indonesia adalah karena Islam pada dasarnya menganut demokrasi seperti pada istilah masyarakata madani namun mengapa Islam dan unsur2nya tidak ditetapkan menjadi dasar negara menurut saya karena Pengaruh penjajahan Belanda selama 3,5 abad telah melekat kuat dalam diri masyarakat Indonesia.
Unsur2 Belanda lah yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Bahkan Indonesia juga menganut hukum2 Belanda yang sampai saat ini masih ada yang digunakan
islam bisa dikatakan sebuah penghambat bagi demokrasi. Di Indonesia tidak ada fase dimana Islam begitu dominan, di era soekarno terjadi tarik menarik kekuasaan, di masa soeharto hal tersebut mulai berkurang, dan setelah masa reformasi pamor islam kembali naik, namun juga tidak lebih dominan dibanding paham nasionalis demokratis lainnya.
BalasHapusberbagai pemberontakan menginginkan terbentuknya negara islam indonesia namun sampai saat ini tidak pernah terwujud dan jangan pernah sampai terwujud.
yang sedang tren sekarang adalah memanfaatkan islam sebagai jalan mencari kekuasaan. misalnya saja dengan politisasi agama yang kerap dilakukan sekarang ini.
indonesia sejatinya harus memilih islam atau demokrasi, dan indonesia telah MEMILIH DEMOKRASI, BUKAN ISLAM
saya sependapat dengan teman2 yg lain bahwa islam dan demokrasi tidak dapat disatukan, karena: pertama, agama dan demokrasi bertolak belakang dari awalnya agama berasal dari wahyu atau keyakinan manusia sendiri, sedangkan demokrasi berasal dari pergumulan atau pemikiran manusia, dan mengandung unsur2 paksaan.. kedua, karena faktor agama kepercayaan masyarakat di Indonesia lebih dari satu sehingga akan menimbulkan batas yang tajam antara kaum mayoritas dan minoritas..
BalasHapusnamun alasan mengapa islam indonesia bisa terbuka terhadap demokrasi dibandingkan negara lainnya yang mayoritas muslim, adalah karena banyak unsur seperti fragmentasi islam dalam kebudayaan,contohnya bahwa yang terjadi di indonesia adalah jawanisasi islam bukan islamisasi jawa; kemudian adanya fragmentasi partai islam; dan demokrasi yg kuat pasca soeharto (pd masa soeharto demokrasi menjadi suatu yg diidam2kan oleh rakyat)
Maria frances shela - 2009320002
Arlin Gunawan 2009320010/J
BalasHapusPada saat pemerintahan Soeharto kebebasan rakyat dalam berbagai aspek terkekang.
Pemeritahannya yang otoriter dan memiliki larangan-larangan dalam menyuarakan pendapat/kritik dalam kegiatan berpolitik telah menyebabkan rakyat menginginkan adanya kebebasan. Demokrasi menjadi sesuatu yang diidamkan semua kalangan masyarakat termasuk masyarakat mayoritas islam.
Faktor lain yaitu faktor sejarah, dapat dilihat dalam proses jawanisasi telah mengakar kuat dalam tatanan masyarakat Indonesia. Islam tidak dapat dengan begitu saja menggantikan sistem politik negara dengan dasar atas ajaran satu agama serta hukum-hukumnya yang apabila diterapkan sangat tidak sesuai dengan kepluralitasan yang ada dalam negara indonesia.
siang mas
BalasHapusangga wibowo 2009310002
cukup menarik menurut saya bila negara kita indonesia yang mayoritasnya orang islam bisa menjalankan demokrasi dengan baik.
tetapi sistem demokrasi tersebut harus dijalankan sejalan dengan apa yang mereka yakini..dan tidak berbuat anarkis..
makasih..
lagi pusing g bisa mikir
Giana 2009320173
BalasHapusagama islam memng agama yang sebagian besar di anut oleh warga indonesia.
tidak disebutkan pula dalam beberapa artikel yang saya baca bahwa agama islam tidak mengajarkan demokrasi didalamnya.akan tetapi realisasi agama dan demokrasi cukup baik. agama dan demokrasi bisa berjalan harmonis jiga bisa terjadinya saling toleransi.
tumbuh suburnya demokrasi di indonesia menurut saya disebabkan masyrakat yang sudah mulai berpikir maju dan berjuang keras .
BANYUBENING -2009330071
BalasHapusSiang Mas,
Saya berpendapat bahwa sebenernya Islam merupakan agama yang mengedepankan demokrasi walaupun bukan demokrasi mutlak yang dimaksud. Saya pikir demokrasi yang tumbuh subur di Indonesia bukan sesuatu yang aneh, itu artinya islam di indonesia cukup moderat. Memang unik jika dibandingkan dengan negara islam kebanyakan yang sulit mencapai demokrasi dalam pemerintahannya. Namun keunikan yang dimiliki Indonesia pun bukan sembarang keunikan yang memiliki sisi positif saja. Kita harus melihat yang membuat unik demokrasi tumbuh subur itu agar kita paham betul apakah ini mengarah ke hal yang positif atau negatif, pertama yang justru sebenarnya nilai agama itu sudah mnurun dalam sendi2 masyarakat indonesia sehingga lebih bebas berdemokrasi yg sebenarnya mengarah ke liberalisme akibat dari globalisme, atau kedua memang masyarakat indonesia tumbuh ke arah masyarakat yang paham akan agamanya sehingga orang2 islamnya sudah berkembang menjadi islam moderat.
Chritopher Kevin (2009330042)
BalasHapusMelemahnya kesatuan Islam, karena terpecah - pecahnya pandangan, merupakan suatu faktor yang cukup berpengaruh dalam berkembangnya demokrasi di Indonesia. Menurut saya, umat Islam di Indonesia sudah bisa di bilang cukup moderen. sehingga dalam menjalankan kewajibannya sebagai warga negara dan sebagai umat islam tidak ada tabrakan. hanya sebagian umat Islam yang masih berpikiran kuno yang masih bersikeras utnuk menjaudi demokrasi.
demokrasi di Indonesia tidaklah terhalang oleh islam. bahkan bsia di bilang sudah bisa berjalan dengan selaras. berbeda dengan negara - negara yang masih menganut syari'at islam secara mentah, tanpa adanya pemikiran yang lebih maju.
bisa di lihat bahwa negara - negara tersebut bukan hanya tidak menerima demokrasi, tetapi kemajuan - kemajuan lainnya. yang menyebabkan negara tersebut menjadi terpuruk.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusahmad surya fahruri 2009330214
BalasHapusfaktor faktor yang membuat demokrasi tumbuh subur di indonesia semakin lama semakin terlihat jelas seperti semakin banyaknya media massa dan partai politik sebagai wadah penampung aspirasi dan pikiran rakyat indonesia. di samping itu pemerintahan transparan dan terbuka juga menjadi dorongan yang membuat demokrasi tumbuh subur. di lain pihak karena kondisi pemerintahan yang transparan masyarakat juga menjadi lebih leluasa dan bebas menyalurkan aspirasinya.
indonesia tidak hanya terdiri dari penduduk yang beragama islam saja. sehingga toleransi antar agama bisa terjadi. karena adanya toleransi itulah perpolitikan di indonesia bisa dijalankan dengan demokrasi.
jennie suhitono (2009320030)
BalasHapusislam memang menjadi agama mayoritas di indonesia dan tentunya demokrasi tak terlepas dr pengaruh islam.memang sebagian besar pemimpin kita dalam pemerintahan pun beragama islam yg cukup mendominasi.tp skrg ini pd kenyataannya sy lihat golongan minoritas tetap terpinggirkan/krg dipandang.sbg cth ketika masa kampanye presiden 2009 kmrn.istri dr Pak Budiono (wapres skrg)diisukan beragama kristen dan dihujat oleh sebagian orang.ini saja sudah membuktikan kaum minoritas seakan2 kurang berarti di mata kaum mayoritas.pdhl toh sm2 manusia jg,hanya berbeda agama.ajarannya juga sm2 mengajarkan kebaikan.memang itu hanyalah kasus kecil tp sdh ckp memberikan kenyataan bhw kaum minoritas kdg msh sk dipinggirkan.
thx..
marisa sarnilita (2009330143)
BalasHapusIslam dan demokrasi adalah dua hal yang saling kontradiktif. islam adalah suatu kepercayaan,yang kaitannya antara individu dengan sang pencipta.Demokrasi di sisi lain adalah suatu paham suatu sistem yang dianut.tentunya dalam pengaplikasiannya pun keduanya berbeda.
Memang kalo dilihat sejarah pemilu di Indonesia,kita sudah mencoba melaksanakan apa yang disebut demokrasi tersebut dari dahulu.walaupun demikian negara kita tidak hanya mengakui satu kepercayaan agama tertentu.Masyarakat kita adalah masyarakat yang majemuk.Islam memang kepercayaan mayoritas yang dianut masyarakat di negara kita.tetapi kita tidak menggunakan hukum islam di negara kita.Sangat tidak etis rasanya apabila kita memaksakan hukum islam digunakan di negara kita ,sedangkan pada kenyataannya kita mengakui kepercayaan penganut agama lainnya.tetapi saya percaya antara demokrasi dan islam itu sendiri tetap dapat dijalankan di Indonesia.terima kasih
chakra pratama
BalasHapus2009330043
Mas, ini sih pikiran saya aja, saya tidak setuju kalau seandainya indonesia ini pemerintahanya bercorak islam (saya seorang muslim), namun kan indonesia adalah negara yang berdasarkan pada pancasila, bukan pada hukum dan sareat islam. yang saya kurang setuju ialah dengan kebijakan pemerintah yang mengatakan bahwa pns wanita wajib menggunakan krudung, kan tidak semua pns wanita beragama islam, bagai mana yang non muslim? apakah mereka wajib juga.
Sebaiknya Indonesia tetap berpegang pada pancasila dan toleransi beragama.
kevin tiganna tarigan - 2009330223
BalasHapusislam di indonesia cenderung moderat, memang ada tokoh-tokoh radikal,namun islam di indonesia sudah terbiasa hidup berdampingan dengan demokrasi, tidak dibanding islam-islam di negri muslim lainnya. dan islam tidak selalu berbanding kontras dengan demokrasi, contohlah gus dur, yang justru lebih demokratis dan nasionalis dari tokoh-tokoh nasional lain. partai AKP di turki juga contoh konkret.
ini disebabkan karena indonesia adalah negri yang berdiri atas banyak latar belakang, jadi islam sudah terbiasa hidup berdampingan, memang ada yang radikal namun hanya sebagian kecil, image islam harus dibersihkan. karena hanya oknum yang merusak.
Arum Namira (200933151)
BalasHapusMalam mas.
Menurut saya Islam dan Demokrasi pada prinsipnya sejalan. Contohnya ada pada bagaimana cara pemilihan pemimpin yang dimusyawarahkan oleh majelis dan juga bagaimana Islam mengatur mengenai pemerdekaan budak (yang kita tahu pada zaman dulu perdagangan budak sangat marak di kalangan masyarakat). Dan masih banyak contoh-contoh lain yang mengindikasikan bahwa sebenarnya Islam dan demokrasi bukanlah dua hal yang kontras.
Masyarakat Islam di Indonesia sebagian besar merupakan penganut Islam moderat. Ini menyebabkan ketika masyarakat Islam di Indonesia bersentuhan dengan suatu sistem baru yang tidak secara langsung bertentangan dengan ajaran Islam, masyarakat Islam ini dapat dengan cukup mudah beradaptasi dengan sistem baru tersebut.
Apabila yang menjadi permasalah adalah Islam memiliki peraturan-peraturan yang mengikat, yang perlu kita lihat lebih dalam lagi adalah apakah peraturan-peraturan tersebut melanggar prinsip-prinsip demokrasi? Yang menurut saya jawabannya adalah, TIDAK. Lagipula demokrasi bukan berarti bebas sebebas-bebasnya, tetap harus ada peraturan yang dibuat agar hak kita tidak melanggar hak orang lain. Kalau sudah begini, saya tidak melihat Islam dan Demokrasi sebagai dua hal yang saling bertentangan.
selamat malam mas,sy alby rachman padmakusumah (2009330035)
BalasHapussy sangat tertarik melihat salah satu slide yang terdapat di perkuliahan ini,yang berbunyi:
caution!!!!
STAY MUSLIM
DON'T VOTE
"...the right of legislation is for none but Allah..."
sy mengartikan dari poster tersebut adalah bahwa legislatif adalah bukan milik siapa2,kecuali Allah.
kata2 ini menandakan bahwa Islam sangat menentang demokrasi,bahkan pemilihan/vote pun dilarang.pertanyaan sy adalah aspek apa dari demokrasi yang ditentang oleh Islam sebenarnya?
karena sebenarnya sy setuju dengan pendapat teman sy di atas,Arum Namira,bahwa peraturan yg dimiliki Islam tidak melanggar prinsip-prinsip demokrasi,dan berbeda dengan liberalisme serta kapitalisme yang mengutamakan kebebasan,demokrasi tetap memiliki peraturan atau norma2 yang dibuat agar hak dan kewajiban kita tidak melanggar hak dan kewajiban orang lain.
menurut pendapat mas kris bagaimana?
sebelumnya terima kasih kpd mbak Arum Namira atas pendapatnya yang menarik.:)
terima kasih mas.
agnes kusumaningtyas (2009330060)
BalasHapusmenurut saya islam dan demokrasi di indonesia cukup sejalan. karena islam yang ada di indonesia disebarkan melalui cara yang halus (dengan cerita2 yg dibawa oleh pedagang2), bukan dengan doktrin dan kekerasan. Hal ini yg menyebabkan islam di indonesia dapat diterima dan diterapkan dengan positif di indonesia. dan masyarakat indonesia yang beragama islam tidak dibiasakan menggunakan nilai2 yang ada di dalam agama islam, untuk kehidupan sehari2 selain untuk beribadah, bukan untuk hidup bermasyarakat.
sebenarnya demokrasi dan islam di indonesia dapat hidup berdampingan, karena islam di indonesia sudah terbiasa hidup berdampingan . tetapi apabila islam dicampuradukkan dengan demokrasi, akan menyebabkan pemerintahan yang dijalankan menjadi subjektif dan lebih mendahulukan kepentingan mereka yg beragama islam. hal ini sangat bertolak belakang dengan ideologi yg diterapkan oleh bangsa indonesia yaitu demokrasi pancasila, dimana setiap warganya memliki hak untuk bebas memilih kepercayannya tanpa ada paksaan untuk menjalankan syariat islam.
Indonesia dapat dijadikan contoh negara yang berhasil menerapkan sinergi antara Islam dan demokrasi. Indonesia juga menjadi negara degnan populasi ke-4 terbesar di dunia yang berhasil melaksanakan demokrasi. Dilihat dari sejarahnya dimana piagam Jakarta yang digunaka sebagai landasan filosofis bangsa Indonesia hingga sekarang. Pancasila menjadi dasar negara yang menjunjung tinggi demokrasi di Indonesia, pemikiran Soekarno ini yang memiliki potensial terhadap pluralisme negara Indonesia.
BalasHapusMelihat kembali pada sejarah bangsa Indonesia,Islam datang ke Indonesia melalui jalur perdagangan yang sebelumnya telah ada Hindu-Budha. Letak negara Indonesia yang juga merupakan salah satu faktor terjadinya pluralisme di Indonesia yang diapit antara benua Austtralia dan Asia.
Oleh karena itu demokrasi Islam di Indonesia berbeda dengan demokrasi Islam di negara-negara Islam lainnya. Kebebasan rakyatnya untuk memilih dan bersuara walaupun sistem demokrasinya masih belum stabil, tetapi untuk kedepannya Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara Islam lainnya.
Joshua Ferdika G (2009330222)
Selamat malam mas, saya Florentinus Kristi Birowo (2009330027).
BalasHapusMembandingkan Islam dan demokrasi sebenarnya dua hal yang kurang tepat. Islam adalah sebuah institusi dengan kebutuhan kepatuhan mutlak bagi pengikutnya kepada Tuhannya. Demokrasi adalah sebuah pemerintahan yang merupakan perpanjangan tangan rakyat.
Meskipun Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk Islam, tetapi demokrasi tetap subur di sini. Perlu diingat, Indonesia bukan negara Islam. Indonesia juga milik Katolik, Kristen, Hindu, Budha, dan agama serta kepercayaan lain yang dianut oleh warga negaranya. Indonesia bukanlah suatu negara di mana agama kemudian secara murni mengintervensi kehidupan politik, tetapi sebaliknya, di mana politik mempengatuhi kehidupan beragama. Hal ini bila diruntut sejarah adalah benar adanya. Munculnya istilah abangan dan santri adalah bukti kuat. Islamnya Indonesia tidak bisa disamakan dengan Islamnya Arab. Sinkretisme Islam dengan multikultural ala Indonesia menjadikan berbagai paham ala non-Islam bisa saja bersanding damai dengan Islam. Demokrasi misalnya.
Tidak bisa dipungkiri tetap saja ada Muslim yang menolak budaya-budaya non-Islam secara radikal. Kelompok semacam ini bukanlah yang mayoritas, mereka minoritas dengan pengaruh yang besar.
Komentar saya tidak bermaksud untuk merusak keindahan keberagaman. Segala kesalahan maksud yang mungkin terjadi harap dimaklumkan. Terima Kasih.
r. nadia a karissa
BalasHapus2009330159
Islam dan demokrasi adalah dua hal yang bertolak belakang. Tapi di Indonesia kedua hal tersebut dapat berjalan beriringan. Saya rasa hal ini disebabkan karena Indonesia tidak perah mengenal dan menjalani kehidupan bernegara di bawah syariah Islam, sehingga mereka tidak akan membanding-bandingkan baik buruknya demokrasi dan syariah Islam. Lain halnya dengan negara-negara timur tengah yang dari awal menggunakan syariah Islam, kehadiran demokrasi ke tengah-tengah negara syariah Islam akan memicu penolakan karena mereka pasti akan membanding-bandingkan Syariah Islam dengan demokrasi. Selain itu lamanya Indonesia dijajah bangsa lain dan dipimpin oleh seorang diktator membuat kehadiran demokrasi di Indonesia sebagai angi segar bagi masyarakat yang selam ini hidup di bawah tekanan. Oleh karena itu meskipun Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia dapat menerima konsep demokrasi.
Siang mas,saya dicky andreas 2009320053.
BalasHapusMenurut saya demokrasi sangat bertentangan dengan agama. karena pasti walaupun mereka memakai ideologi agama dan menerapkan di Indonesia, akan terjadi ketimpangan bahkan hanya sedikit saja orang yang merasakan keuntungan dari ini. tapi yang saya bisa ambil bahwa negara Indonesia cukup baik dalam memilih dan memilah walaupun penduduk islam yang begitu banyak tapi mereka tiadk memilih parpol yang berideologi agama..
salam sejahtera dan selamat sore pak...
BalasHapusnetieli gulo (2009310020)
menurut saya, faktor-faktor yang menyebabkan tumbuh dan berkembangnya demokrasi di indonesia secara cepat, meskipun kita tau bahwa indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia tetapi mampu berinteraksi dengan sebuah sistem demokrasi yang seyogianyan demokrasi sangat kontras dengan perspektif masyarakat islam di negara-negara lain di mana pada realitasnya justeru indonesi merupakan sebuah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. faktor-faktor ini antara lain: kita beranjak dari pidato presiden SBY yang mengatakan bahwa tidak ada konflik di antara orang muslim dalam kewajiaban agamanya dan kewajiabannya sebagai warga negara yang plural dalam melalukan bergai kegiatan tetapi bahkan partai-partai islam berada di antara para pendukung demokrasi. kemudian masih kentalnya sifat sekularisme dalam persepsi kekuasaan dan status diri sebagaimana kebanyakan orang jawa yang banyak mempengaruhi sistem politik demokrasi di indonesi
selvianita 2009320192
BalasHapusIndonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia menjadi harapan sebagai poros Islam moderat. Keberhasilan Indonesia melakukan proses demokratisasi tanpa hambatan yang berarti, menempatkan Indonesia sebagai negara Muslim yang berhasil mendialogkan Islam dan demokrasi secara baik. Ketika sejumlah negara Muslim masih mempermasalahkan kompatibilitas Islam dan demokrasi, Indonesia justru sudah mempraktikkan demokrasi. Kenyataan itu menunjukkan bahwa Indonesia sudah menjadi contoh bagaimana seharusnya Islam hidup dalam dunia modern. Karena itu, tidak berlebihan jika Indonesia menjadi harapan dunia internasional untuk menjadi poros dari kekuatan Islam moderat, Islam yang bisa berdialog secara sehat dengan berbagai kekuatan dunia.
Memang, belakangan Indonesia menghadapi tantangan dengan munculnya isu fundamentalisme dan terorisme. Gerakan ini memang cukup vokal dengan liputan media yang cukup luas. Namun, secara umum kekuatan kelompok ini masih jauh dibawah kekuatan Islam moderat. Akan tetapi jika tidak hati-hati, bukan tidak mungkin fundamentalisme akan menjadi kekuatan besar yang bisa menggulung kekuatan moderat.
sore mas,, saya shita ratnasari (2009330012)
BalasHapussaya setuju dengan pendapat orang yang mengatakan bahwa islam dan demokrasi itu saling bertolak belakang, karena saya pun berpendapat demikian.
namun karena indonnensia memang dari awal tidak pernah bercorak keagamaan. walaupun pada zaman-zaman kerajaan sempat bercorak keagamaan, tetapi dari sejarahnya islam memang tidak pernah mampu menyentuh seluruh lapisan indonesia.
apa lagi budaya jawa yang terlalu kental di indonesia. budaya jawa yang terlalu kental membuat agama islam didominasikan oleh budaya jawa dan islam mengalami jawanisasi islam. hal ini dapat kita lihat dari adanya agama islam yang kental dalam budaya jawa, namun budaya mistis yang bertolak belakang dengan ajaran agama pun tetap hadir tanpa merubah wujud awalnya.
menurut data statistik, indonesia mayoritas penduduk indonesia memang beragama islam. namun pada dasarnya tingkat keislaman antar tiap wilayah itu sangat berbeda. tingkat keislaman di wilayah aceh dengan jakarta tentunya sanat bebdeda. hal ini karena indonesia merupakan negara plural yang terdiri tidak hanya atas satu etnis yang memiliki pandangan yang budaya yang sama.
maka dari itu untuk islam dapat tetap berada ditengah masyarakat mau tidak mau menyesuaikan diri dengan situasi yang dimiliki oleh indonesia. maka dari itu islam di negara indonesia tidak sekuat di wilayah-wilayah yang memang berasaskan keislaman. karena indonesia negara plural dimana memang sejak awal berdasarkan demokrasi.
elliza prita devi (2009330008)
BalasHapusagama islam dan demokrasi memang memiliki ciri khas yang sangat berbeda. saya tidak tahu mengapa dinegara" timur tengah sana sangat menolak adanya demokrasi bahkan lebih memilih menjadi negara islam.
walaupun indonesia mayoritas memiliki penduduk yang beragama islam tetapi indonesia lebih memilih untuk menjadi negara yang demokrasi, karena indonesia sangat menghargai adanya perbedaan dan keberagaman masing" penduduknya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusRonald Frenly Munthe: 2007330173
BalasHapusSaya tertarik dengan argumentasi yang mas sampaikan di kelas bahwa Islam di Indonesia itu unik karena dalam perkembangannya dahulu Islam menyesuaikan diri dengan budaya Indonesia khususnya yang paling kuat itu pada budaya jawa.
Dalam konteks Indonesia dan Demokrasi, Indonesia di gadang2 sebagai negara mayoritas Islam paling demokrasi di dunia bersanding dengan Turki.
Terlepas dari fakta itu, hal menarik yang muncul dan berkembang saat ini adalah mengenai bagaimana perkembangan nilai-nilai Islam di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
Saya melihat muncul perubahan dimana bukan Islam lagi yang menyesuaikan diri dengan budaya Indonesia seperti dulu, akan tetapi bahwa telaah mengenai nilai-nilai Islam sudah diselami ke asal akar bertumbuhanya Islam sendiri.
Hal ini tidak dapat kita pungkiri seperti munculnya akademisi-akademisi yang muncul dengan pengetahuan yang ditimba dari akar asal Islam.
Selain itu juga tumbuh kelompok-kelompok fundamental di Indonesia yang pergerakannya justru berakar dari bagaimana perkembangan dan dinamika sosial dan agama Islam yang terjadi di Timur-Tengah dari dulu hingga saat ini.
Tidak terlepas dari itu, kita bisa melihat bagimana variasi kemajemukan nilai-nilai yang terjadi di tanah air dan implikasinya terhadap sistem nilai dan demokrasi di Indonesia. Banyak nilai-nilai yang berkembang yang justru membuat implementasi demokrasi di Indonesia dapat dikatakan semakin kokoh di tengah goncangan.
Kenapa saya mengatakan kokoh, karena nilai-nilai yang tumbuh di tengah masyarakat baik yang pro atau tidak terhadap demokrasi justru memberi warna dan mungkin mengukuhkan peran demokrasi itu sendiri di Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dimana meskipun banyak tekanan untuk meninggalkan demokrasi dan digantikan dengan penerapan syariat Islam, tapi demokrasi masih berdiri tegak di Indonesia saat ini walau terseok-seok (ditambah dengan permasalahan-permasalahan lain).
Rumit bagi saya untuk membandingkan Islam dengan demokrasi, karena pada kenyataannya negara-negara Islam pun ada juga yang menerapkan demokrasi dalam sistem pemerintahannya seperti Iran (dalam kadar tertentu), Irak (juga dalam kadar tertentu).
Akan tetapi, dengan berkembangnya nilai-nilai Islam dan bertumbuhnya demokrasi di Indonesia kiranya dapat menjadi suatu kontrol nilai yang menyempurnakan demokrasi di Indonesia.
Namun harus diperjelas peran Islam dalam partisipasinya muncul seperti apa, apakah murni sebagai agama atau sebagai ideologi.
Untari Sabiana (2009330137)
BalasHapusIndonesia menurut saya bukanlah negara islam, hanya negara yang berpenduduk islam terbesar. jika ingin jujur, banyak dari title tersebut hanya digunakan masyarakat sebagai dalih kalo mereka beragama, namun tidak sepenuhnya menjalankan syariat agama itu sendiri.
atas dasar itu lah saya kira indonesia amat terbuka dengan demokrasi. faktor lainnya juga adalah karena keanekaragaman agama serta suku yang ada di indonesia, membuat indonesia walau berpenduduk islam terbesar tidak bisa memenangkan islam dalam dunia perpolitikkan nya. hal tersebut dapat dilihat dalam piagam jakarta yang mengalami perubahan dalam bulir pertamanya.
semoga yang dipilih indonesia, yaitu demokrasi dapat membawa negara ini kearah yang lebih baik.walau saya pun tidak bisa jamin jika islam yang dipilih indonesia, maka negara ini akan menjadi lebih baik. terima kasih
inggrid putri omega (2009330144)
BalasHapuswalaupun di Indonesia sebagian besar memeluk agama islam tetapi tidak bisa dipungkiri adanya kumpulan agama lain yang memberikan pengaruh terhadap pemerintahan Indonesia. Pada awalnya dapat kita lihat bahwa yang berperan besar dalam politik Indonesia bukanlah negara yang arab melainkan negara barat yaitu Amerika. terima kasih
Hilaria Ananda (2009330025)
BalasHapusmalam mas..
saya ingin menanggapi tentang islam dan demokrasi di Indonesia. saya pikir baik ya apabila islam dan demokrasi di indonesia bisa berjalan berdampingan karena kedua masalah tersebut sebaranya saja menurut pandangan saya sudah merupakan hal yang sangat berbeda, yang satu membahas tentang ideologi politik dan yang satu lagi membahas tentang ideologi agama.
jika kedua ideologi ini pada akhirnya tidak bisa bersatu ya memang wajar, tapi kl akhirnya malah dapat saling berjalan beriringan merupakan suatu gejala yang baik menurut saya.
indonesia dengan jumlah penduduk muslimnya yang sekian banyak ini terbuka terhadap demokrasi saya anggap baik. mungkin pada suatu hari nanti malah indonesia bisa memiliki karakteristik dan ciri khasnya sendiri dalam dunia perpolitikan karena uniknya hubungan islam dan demokrasi yang tidak selalu bisa bersatu tapi ternyata dapat bersatu di indonesia..
terimakasi..
anggayasti (20093300224)
BalasHapussaya setuju dengan adanya pendapat Bahtiar Effendy pada pendekatan untuk menafsirkan fenomena Islam Politik di Indonesia, khususny yang terakhir yaitu Pendekatan Dekonfensionalisasi (pendekatan yang melihat adanya gejala dominan dalam suatu komunitas masyarakat tapi sulit untuk mempenetrasi pengaruhnya ke dalam sistem aturan kebijakan yang berlaku)
subjek domianan yang dibahas adalah islam. Sebagai masyarakat dengan penganut agama islam terbesar di dunia, demokrasi masih bisa dijalani di Indonesia dengan sistem aturan kebijakan yang tidak terfokus pada aturan syariah islam. Demokrasi mampu berjalan seimbang karena ideologi agama tidak mendasari secara mutlak ideologi politik di Indonesia.
secara umum, pluralisme di Indonesia yang menyebabkan timbulnya sistem politik tersebut. Terdiri dari 5 bentuk agama, Indonesia menghargai hak dan kewajiban berbeda masyarakatnya dengan memberlakukan aturan yang bersifat umum.
secara khusus, Indonesia disebut menganut'islamisme jawa' yang berarti masuknya islam telah dipengaruhi adat jawa sehingga nilai -nilai yang terkandung di dalamnya masih memegang sistem keadatan yang menjadi bagian dari pluralitas Indonesia.
berdasarkan alasan tersebut, maka tidak heran islam di Indonesia masih dapat memberlakukan sistem demokrasinya karena keterbukaan terhadap keberagaman.
Nicole Andrea (2009330119)
BalasHapusmenurut saya sangat baik adanya ketika negara dengan mayoritas agama Islam yang besar bisa memiliki demokrasi yang begitu kuat. Hal ini merupakan sebuah kebanggaan bagi saya. Jika Indonesia dengan demokrasinya terus berkembang maka hal ini bisa membawa Indonesia semakin maju. Agama tidak akan menjadi penghalang dan pemicu perselisihan. Namun justru agama menjadi faktor pendukung yang kuat.
Satrio Rama
BalasHapus(2009330128)
menurut saya orang indonesia lebih kearah islam modern tidak yang konvensional. dan latar belakang islamnya juga kurang dalam karena tercampur dengan budaya jawa. jadi jelas demokrasi di indonesia tumbuh subur.
mas, saya mau nanya jika Islam dinilai begitu berpengaruh dalam perpolitikan Indonesia, adakah alasan kenapa partai Islam tidak pernah menjadi pemenang mutlak dalam pemilu? apakah di masa pasca orde baru parpol masih mengacu pada politik aliran, sehingga tidak membentuk sebuah kekuatan untuk memenangkan pemilu?
BalasHapusmas maaf comment2 saya pakai account teman saya krn account sy error.
riska 2006330173
halo mas....
BalasHapusI Gusti Agung Bagus Artayasa (2009330069)
suatu hal baik bahwa demokrasi bisa berjalan dengan baik dengan Islam, namun perlu di ingat bahwa Indonesia bukanlah negara Islam murni melainkan hanya negara dengan penganut agama terbesar di dunia. hal inilah yang sering disalahartikan oleh kebanyakan orang yang menganggap indonesia adalah negara Islam. selain itu faktor yang menyebabkan islam dapat berdampingan dengan demokrasi adalah karena di Indonesia, masyarakat islam disini adalah islam konservatif sehingga terbuka terhadap perubahan dan dunia luar. selain itu Indonesia juga merupakan negara plural dimana banyak terdapat perbedaan, dapat kita lihat adanya agama lain yang ikut mempengaruhi pola pandang islam di indonesia.
saya sangat setuju melihat hal ini karena perbedaan bukanlah suatu hal yang menjadi pemecah namun saling melengkapi.
terima kasih mas
abraham kristi pambudi (2009330068)
BalasHapuskarena itu lah indonesia merupakan negara islam terunik. karena meskipun mayoritas orang indonesia beragama islam, demokrasi disini tetap berjalan. hal ini mungkin ada nya latar belakang indonesia saat masa penjajahan. seluruh masyarakat dr berbagai suku berbeda bersatu demi satu tujuan yaitu kemerdekaan. selain itu adanya semboyan bhineka tunggal ika membuat negara kita semakin bersatu. sehingga proses demokrasi dapat berjalan dengan lancar.
Monica Rosdiana 2007330112
BalasHapusMenurut saya, faktor yang menyebabkan demokrasi bisa tumbuh subur di Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah Muslim, karena sejak awal kemerdekaan pun saat perumusan muqadimah UUD'45 banyak tokoh yang tidak menyetujui kalau dasar negara ini mengandung unsur Islami yang akhirnya memang disepakati untuk diubah dengan alasan untuk menghormati pemeluk agama lain. Mungkin hal ini juga tidak lepas dari sejarah perjuangan para pahlawan kita terdahulu, yang melakukan perjuangan yang bersifat kedaerahan dan ada juga kelompok-kelompok yang berdasarkan agama, yang ternyata tidak berhasil dan mudah dipecah belah karena tidak adanya persatuan yang kuat. Dan kemerdekaan kita baru diraih saat semua rakyat bersatu, sehingga tidak mungkin jika membangun negara ini atas dasar Islam karena perjuangan bukan atas nama Islam , melainkan atas nama Bangsa Indonesia yang beraneka ragam suku agama dan bahasanya. Jadi persatuan masyarakat Indonesia di bawah payung demokrasi memang sudah berlangsung lama, mengakar, dan berkembang. Sehingga tidak mengherankan apabila nilai-nilai demokrasi memang cukup terasa di dalam masyarakat kita.
limia trifena 2009330192
BalasHapussebenarnya kekuatan islam di indonesia begitu besar apabila mereka bersatu bersama, namun karena begitu banyak perbedaan ideologi dalam intern kaum islam, kekuatan mereka seakan lemah karena tercerai berai, kemudian juga kekuatan yg telah terbagi2 ini seakan semakin dipisahkan oleh kepentingan mereka masing2 yang dibuat seolah2 semakin berbeda untuk menarik masa pendukungnya.
namun sesungguhnya keragaman yang tercipta antara kekuatan ini malah berjalan tidak efektif, terlebih dengan kemajuan pemikiran masyarakat indonesia saar ini yang semakin paragmatis.
sehingga yang melemahkan kekuatan islam sendiri saat ini adalah masalah intern mereka yang sebenarnya malah membuat kerugian bagi kekuatan mereka sendiri.