Minggu, 04 April 2010

Kuliah 9: Parpol di Indonesia

Salam
Perkembangan Parpol di Indonesia penting untuk dicermati. semenjak 1912 ketika Indische Partij, perkembangan parpol terus melejit. Apalagi pada tgl 3 November 1945 pasca diterbitkannya Maklumat Wakil Presiden RI yang membolehkan masyarakat untuk membentuk partai politik. Bagaimanapun wajah politik aliran di Indonesia hingga saat ini belum berubah sehingga konstruksi parpol terpengaruh oleh fenomena tersebut.
Perkuliahan kali ini akan mencoba untuk menguak tentang parpol di Indonesia. Bagaimana sepak terjang parpol ini semenjak zaman kolonial hingga zaman reformasi? Sebab bagaimanapun parpol di Indonesia memiliki kontribusi yang besar terhadap kepolitikan kita bahkan memberikan pengaruh yang cukup besar bagi tumbuh dan berkembangnya proses demokratisasi.
Demikian, Terima kasih

85 komentar:

  1. siang mas Kris!
    saya Dhritya(2009310006)/kls G

    tentang materi perkuliahan ke-9, parpol indonesia, saya ingin menanyakan tentang penggologan partai-partai pada tahun 1973.
    partai dikelompokkan sesuai golongannya, yaitu golongan nasionalis, golongan spiritual, dan golongan karya. setiap golongan terdapat partai-partainya, tapi kenapa hanya golongan karya yang satu pun tidak memiliki partai bisa dianggap sebagai partai politik pada saat itu?
    dan mengapa setiap pemilu Golkar selalu menang telak dibandingkan parpol lainnya?
    dari mana sumber suara dukungan golkar berasal?

    terima kasih..

    BalasHapus
  2. Malam mas..

    saya syanne (2009330115)

    menurut saya, bagimanapun juga, peran parpol dalam perkembangan politik di Indonesia memiliki dampak yang signifikan. Dari parpol yang ada, masyarakat bisa dengan bebas dan terkontrol untuk menunjukkan pendapatnya sebagai masyarakat bebas. Parpol juga adalaha salah satu cara untuk membuat demokrasi berkembang. Parpol menjadi salah satu acuan bagi Indonesia untuk menilai sejauh mana demokratisasi telah terjadi di Indonesia pada saat ini ataupun tahun-tahun sebelumnya..

    itu pendapat saya..

    terima kasih..

    BalasHapus
  3. faris sundara putra
    2009320186

    saya berpendapat pesta demokrasi yaitu pemilu merupakan ajang pembuktian eksistensi parpol yang ada. saya khawatir pesta tersebut memang mempresentasikan pemilu bebas dengan semangat jurdil namun menjadi demokrasi yang buta karena visi misi parpol tidak tersampaikan, tertutupi oleh luasnya dan besarnya lembar pilih yang diterima masyarakat.

    proses demokrasi kita terlihat jelas dengan parpol yang banyak itu memang namun dari banyaknya parpol itu pula terlihat bahwa indonesia terpecah menjadi bagian kecil yang sebagian besar tidak mengerti politik dan demokrasi.

    Seleksi pengikutan parpol dalam pemilu perlu di perketat agar pilihan bagi kita pun tidak terlalu banyak.... dan membingungkan..

    BalasHapus
  4. salam sejahtera mas..
    saya Eunike Gloria (2009330007) / kelas G

    dari materi yang disampaikan, saya mengambil kesimpulan bahwa peran parpol di Indonesia saat ini sedang mengalami kemunduran yang cukup signifikan.. Apabila pada zaman orde lama, parpol menjadi institusi yang kuat dalam mengembangkan prinsip-prinsip demokrasi lalu kemudian mengalami mati suri pada orde baru, dan pada zaman reformasi ini, parpol hanyalah sebagai institusi yang diperalat untuk mencapai kekuasaan semata..

    Memang tidak bisa disangkal kalau parpol memiliki kontribusi yang cukup penting di dalam perpolitikan Indonesia, namun dengan adanya demokrasi yang disalahmengertikan, kontribusi ini menjadi simpang siur dan tidak jelas..
    Namun, masyarakat Indonesia masih memiliki harapan dan ekspektasi yang cukup ideal untuk masa depan parpol Indonesia.. Harapan inilah yang menyebabkan parpol masih memiliki eksistensinya saat ini..

    terima kasih..

    BalasHapus
  5. Chakra Pratama 2009330043

    Mas, saya pengen tanya, apakah ada perbedaan dengan parpol zaman pemerintahan soekarno dan zaman pemerintahan sekarang, dilihat dari tujuan dan orientasi politik?

    BalasHapus
  6. andy awaludin hanif (2009310010)

    mas saya mau tanya mengenai lebih efien manakah banyak parpol atau sedikit parpol dan apakan di Indonesia bisa mengurangi partai politik seperti di amerika????

    BalasHapus
  7. kevin aloy (2009330161)

    Mas,, apakah keinginan SBY untuk membentuk sebuah pemerintahan tanpa oposisi itu benar??
    Saya pernah dengar dahulu waktu kuliah KWN dari dosen saya bahwa itu adalah cerminan dari demokrasi pancasila.. benarkah hal itu?

    BalasHapus
  8. halo mas =)
    saya sandra triastuti effendy (2009330015 - I)

    setelah mengikuti perkuliahan ke-9 ini, saya dapat melihat dari berbagai sudut bahwa perkembangan partai politik di indonesia jatuh bangun sejak awal kemerdekaan sampai sekarang..

    pada masa penjajahan belanda, jumlah parpol yang lahir masih sedikit.. mereka terbentuk atas dasar kesadaran nasional demi mewujudkan kemerdekaan bagi bangsa indonesia. selain itu, adanya penggabungan partai politik yang beraliran, nasional, dan organisasi buruh membentuk menjadi dewan perwakilan rakyat.

    ketika masa penjajahan jepang, semua kegiatan partai politik dilarang. hanya golongan islam yang diberi kebebasan untuk membentuk masyumi, selebihnya bergerak dalam bidang sosial.

    dan sejak masa revolusi kemerdekaan, terbuka kesempatan besar untuk membentuk partai politik dan adanya pola sistem multipartai.
    berbagai partai dibentuk oleh golongan berbeda, namun memiliki tujuan yang sama sama positif. oleh karena itu, apakah jumlah partai politik yang banyak saat ini telah efektif menjalankan peran dan fungsinya, atau hanya sekedar menjadi wadah untuk mencapai kepentingan golongan atau pribadi tertentu?

    sekian dan terima kasih.

    BalasHapus
  9. Erli Dwi Ratnasari
    2009310062

    Jika dilihat di zaman reformasi sekarang partai politik semakin berkembang dan banyak. hal ini terjadi karena dizaman sekarang prinsip demokrasi semakin meluas. semua lapisan masyarakat bisa membuat parpol, namun tujuan mereka terkadang ada yang disalahgunakan menjadi kepentingan untuk dirinya bukan karena kepentingan masyarakat.
    jadi demokrasi yang digunakan menjadi tidak terkontrol

    mengapa negara kita tidak mencoba seperti di Amerika Serikat , 2 partai tapi benar2 berbobot.. tanpa menghilangkan unsur demokrasi di negara indonesia

    BalasHapus
  10. siang mas
    sya angga wibowo
    2009310002

    menurut saya parpol itu ttidak usah dibedakan atas golongan...yoh setiap partai itu mempunyai tujuan yang sama, yaitu meraih kemenangan saat pemilu..

    BalasHapus
  11. saya fanny chintya chandra (2009320043)

    menurut saya sekarang parpoL di Indonesia semakin banyak..
    parpoL dibentuk dari berbagai goLongan..namun mereka memiLiki tujuan yang sama..
    saya setuju dengan erLi..mengapa di indonesia tidak mengurangi parpoL..misalnya menjadi 2 atau 3 tapi benar-benar bermutu..
    trima kasih..

    BalasHapus
  12. Reynard Tjahja Wiguna (2009320111)

    menurut pendapat saya, parpol memiliki peranan penting dalam pembentukan kehidupan politik negara kita.
    negara kita terdiri dari berbagai macam parpol dengan berbagai macam kepentingan yang berbeda pula. hal tersebut membuat kita sebagai para pemilih bingung dalam pemilu.
    seiring berjalannya waktu semakin banyak parpol yg bermunculan.

    yagg ingin saya tanyakan apakah hal tersebut efektif??
    selain itu apakah dengan terdapa banyaknya partai sudah mencerminkan Indonesia sebagai negara yang berlandaskan asas demokrasi??

    terima kasih...

    BalasHapus
  13. malam pak ,,

    menurut saya parpol dan pemilu sangat erat kaitannya ,, krn pemil merupakan suatu bkti kemnangan dan eksistensi parpol tersebut d mata masyarakat indonesia ..
    di samping itu ,, saya jg merasa pemilu mulai bekerja efektif sejak kepemimpnan SBY .. krn pemilu sblm"y tdk mencerminkan keinginan mayoritas rakyat Indonesia ,, sdangkan sejak SBY terpilih , itulah awal pemilu dimana seluruh masyarakat Indonesia memlih , dan itulah cerminan keinginan masyarakat indonesia .. Dan sejak saat itu pula kinerja parpol jd mulai lbh terkontrol atau terpantau oleh seluruh rakyat Indonesa .. terima ksh ..

    Marsella Fauziah 2009320109

    BalasHapus
  14. cynthia.a.m 2009320137

    menurut saya, dari masa ke masa..
    tujuan parpol hanya lah mementingkan kepentingan parpolnya saja. mereka hanya mengumbar janji di pemilu saja tanpa merealisasikannya.
    dan pada setiap masa pasti selalu saja ada partai yang dominan..
    dulu golkar, mungkin sekarang demokrat.

    terima kasih :)

    BalasHapus
  15. selamat malam mas
    saya Alby Rachman Padmakusumah
    npm 2009330035

    saya ingin bertanya mas:
    apa tujuan dari parpol pada masa penjajahan Belanda,hingga Orde Baru?apakah tujuan dari parpol tersebut berubah secara dinamis?Karena menurut saya parpol pada masa kini hanya mementingkan kepentingan kepentingan kelompoknya sendiri, agar calon dari parpol tersebut dapat duduk di kursi pemerintahan, baik sebagai presiden ataupun pejabat, untuk mendapatkan kekuasaan.

    Saya sangat tertarik dgn 3 pilar kekuasaan, yaitu TAP MPR saat ditetapkannya Soekarno sebagai presiden seumur hidup, peran PNI, dan juga peran TNI. Hal ini menggambarkan kekuasaan absolut yang dimiliki Soekarno pada masa itu. Apakah hal ini menyebabkan kemelut politik di dalam tubuh pemerintahan itu sendiri atau masyarakat dan parpol-parpol lainnya malahan tunduk lalu menurut kepada Soekarno?

    terima kasih mas

    BalasHapus
  16. halo mas, saya Siti Fadila Amelia (2009330028)

    menurut saya parpol mempunyai peran yang sangat penting di dalam dunia politik di Indonesia. tapi sering kali para anggota parpol menyalahgunakan posisi mereka di dalam dunia politik Indonesia. mereka sering kali merasa bahwa mereka dapat menguasai panggung politik Indonesia dan melupakan tugas utama mereka sebagai parpol yaitu menyampaikan aspirasi dari rakyat. dapat dilihat saat ini para rakyat kecil di negara ini belum begitu merasakan manfaat dari adanya parpol di Indonesia. menurut saya, hal ini juga berpengaruh ke dalam partisipasi masyarakat terhadap pemilihan umum, karena mereka punya satu pemikiran "untuk apa mereka memilih parpol yang belum tentu aspirasi mereka di dengar oleh parpol tersebut??"

    BalasHapus
  17. menurut saya
    Renny ferdilla 2009320150

    Kata partai politik mungkin sudah sangat akrab di telinga kita mengingat sebagai konsekuensi dari sebuah Negara demokrasi maka menjadi keharusan bagi Negara Indonesia untuk memiliki institusi-institusi / lembaga-lembaga politik yang secara prosedural menjadi syarat pemerintahan yang demokratis. Dari sekian syarat itu yang selalu menjadi pembicaraan menarik adalah partai politik dan pemilu.

    Sebagai salah satu institusi politik dalam sistem demokrasi banyak yang mengatakan bahwa partai poltik adalah tulang punggung dari demokrasi itu sendiri.
    Namun sebagai sebuah kelompok politik partai politik memiliki fungsi-fungsi politik pula. Dalam literatur politik ada beberapa fungsi partai politik diantaranya sebagai sarana komunikasi politik, sosialisasi politik, pendidikan politik, dan rekruitmen politik. Dari beberapa fungsi yang telah disebutkan sebelumnnya dapat kita ketahui bersama bahwa partai politik menjadi sebuah intitusi yang penting dalam sistem politik yang demokratis. Karena secara fundamental partai politik menjadi penghubung antara masyarakat dan Negara dalam proses mempengaruhi, menetapkan dan mengawasi sebuah kebijakan melalui wakil-wakil yang telah di pilih masyarakat melalui pemilihan umum. Karena melalui wakil-wakilnya tersebut memungkinkan partai politik mengambil aspirasi masyarakat untuk di rumuskan menjadi sebuah kebjakan dalam pemerintahan.
    namun, kenyataan nya Partai politik tidak maksimal dalam menjalankan fungsinya bahkan bisa di katakan partai politk mengabaikan fungsi-fungsi tersebut. Sebagai sarana komunikasi politik partai politik cenderung mengabaikan aspirasi masyarakat dalam membuat sebuah kebijakan.

    BalasHapus
  18. abraham kristi pambudi (2009330068)

    menurut saya peran parpol khusus nya di indonesia sangat lah berperan penting. seperti yg kita ketahui indonesia sangat menjunjung tinggi demokrasi. karena itu indonesia harus selalu mendengarkan semua aspirasi2 dari rakyat. karena itu, kita harus dapat memilih mana parpol yg baik dan berkompeten dalam masa ini. demi berjalan nya sistem demokrasi indonesia yang baik dan benar.

    BalasHapus
  19. siang mas..

    Saya Gennady R. 2009320063

    Menurut saya kerja parpol saat ini sudah mengalami kemajuan ketimbang jaman Soeharto dan jaman Soekarno dulu. Sekarang parpol-parpol sudah bertindak jujur dan adil tanpa adanya kecurangan-kecurangan dalam pemilu. Lalu saya ingin bertanya mas mengapa asas Pancasila digunakan sebagai asas tunggal Parpol?dan mengapa tidak menggunakan asas-asas UUD'45 saja yang digunakan sebagai asas tunggal Parpol?
    Lalu saya masih bingung mas kenapa pada tahun1942-1945 (dalam penjajahan jepang) seluruh Parpol di Indonesia di bubarkan dan kegiatan politik nya dilarang? saya masih belum mengerti mas apakah rayakatnya berjuang untuk melawan dan mengusir penjajah Jepang dahulu apakah ada faktor lain yang menyebabkan itu semua?


    Terimakasih.

    BalasHapus
  20. Diah Putri Astuti (2009330133)

    Menurut saya peranan parpol sangat dalam demokrasi di indonesia. Dengan jumlah penduduk indonesia yg sangat banyak dan wilayah yg sangat luas, sehingga dibutuhkan sarana sbgai wadah untuk menyalurkan suara rakyat. Namun, menurut saya, parpol di indonesia belum bekerja secara maksimal dan belum dapat memenuhi aspirasi rakyat. Seharusnya, parpol dapat menempatkan diri untuk melaksakan tugasnya sebagai penyambung lidah rakyat dengan pemerintah. Sebagai wakil rakyat, secara logis, kedudukan mreka di bawah rakyat. Sehingga, sudah sepatutnya kepentingan rakyat diutamakan dibandingkan dengan kepentingan partai.

    BalasHapus
  21. Andri Gunawan (2006330140)Kelas: J

    Perkembangan partai politik dalam percaturan politik Indonesia memang merupakan hal yang menarik untuk disimak terutama dlm hal persaingan parpol itu sendiri dalam menetapkan suatu ideologi Indonesia(islam vs nasionalis)

    BalasHapus
  22. malem mas..
    maaf mas, saya kira saya sudah komen di bab ini, ga tau nya pas saya cek, belum ada ternyata..
    ehhehe

    Menurut saya peran parpol bagi perkembangan kehidupan politik dan dalam usaha nya untuk memajukan sistem pemerintahan di Indonesia, cukuop esensial dan memiliki peranan nya tersendiri dalam menentukan mengenai kemajuan Indonesia atau tidak.

    Dimulai dari terbentuknya indische partij, disini mereka ingin mencoba mrubah nasib bangsa dan melakukan "peperangan" bukan hanya dari kontak senjata, melainkan dari jalur diplomasi. Tebukti dengan kerja keras Indische Partij, mulailah terbentuk parpol-parpol lainnya. Hasil dari perjuangan mereka pun tampak dengan kemerdekaan yang diikrarkan pada tanggal 17 Agustus 1945.

    Namun peran parpol pada saat ini, menurut saia belum maksimal jika dibandingkan dengan peran parpol di zaman kemerdekaan. Sekarang parpol lebih mengutamakan menduduki jabatan semata demi kekuasaan dan lebih mengumbar janji" yang menurut saya hanya sekedar janji saja.

    Jika hal tersebut masih demikian, sulit rasanya kemajuan Indonesia dapat diraih. Karena Indonesia memerlukan wakil rakyat yang berdedikasi, dan mau mengabdi dengan sepenuh hati demi kemajuan bangsa.

    Terima Kasih

    BalasHapus
  23. Salam sejahtera Mas...
    Saya Kristi Birowo 2009330027

    Menurut saya, Partai Politik adalah wahana yang tepat untuk mengaktualisasikan ide-ide ke dalam ranah formal kenegaraan. Namun sayang parpol justru sering dimanfaatkan sebagai sarana untuk memenuhi kepentingan sendiri. Mereka sering membuat kesan sebagai penyelamat, tapi setelah berkuasa mereka mulai menyelamatkan diri sendiri.
    Saya prihatin terhadap keberadaan Parpol saat ini. Saya lebih sering merasakan bahwa perjuangan parpol hanya untuk rakyat dalam parpol. Untuk rakyat "Indonesia" seutuhnya?? Saya belum merasakannya.

    BalasHapus
  24. citra kartika dewi 2009310075

    salam,
    menurut saya, sekarang ini parpol-parpol di indonesia spertinya lebih mementingkan kepentingan partainya ketimbang kepentingan rakyat. contohnya yang sering terjadi ada sebagian parpol yang mencalonkan selebritis untuk menduduki posisi kepala daerah atau posisi lainnya di pemerintahan. yang saya lihat selebritis yang diusung kebanyakan hanya bermodalkan popularitas semata tanpa ada kemampuan di bidang politik. lalu kemana kader-kader parpol yang sudah lama mengabdi parpol tersebut dan jelas sudah mempunyai kemampuan di bidangnya? lalu masalah jumlah parpo di indonesia yang terlalu banyak itu harus diatasi agar tidak membingungkan masyarakat. dengan bertambahnya jumlah parpol di indonesia belum tentu demokrasi di negara ini menjadi lebih baik.

    terima kasih

    BalasHapus
  25. Malam mas,saya dicky 2009320053

    Saya ingin bertanya :
    1. Parpol apakah yang masih tetap bertahan dari jaman sebelum kemerdekaan sampai sekarang ?
    2. Azas2 ap yang digunakan sebagai dasar parpol ? UUD 45 kah atau pancasila ? MEngapa menggunakan azas tsb ?

    Thx mas ..

    BalasHapus
  26. siang mas,saya dinny 2009320099

    seperti yang kita ketahui bersama,parpol di Indonesia sudah sangat menjamur.Mungkin ini akan menjadi suatu hal yang positif apabila mereka berjalan sesuai fungsinya,tapi sepertinya itu hanya angan2 belaka.
    Banyaknya parpol,tidak menjamin kehidupan politik yang lebih baik.
    saya pernah mendengar bahwa beberapa parti kecil yang ada merupakan sebuah konspirasi oleh suatu pihak,agar suara terpecah2 dan mencegah suatu partai besat mendapat suara yg banyak,benarkah itu pak??

    melihat demokrasi di Indonesia yang carut marut saja sudah sangat prihatin,ditambah lg kita harus melihat daftar parpol yang sepertinya dibuat hanya untuk tampil,tp tidak menjalankan fungsinya dan tidak membuat negara ini ke arah yang lebih baik.

    terima kasih..

    BalasHapus
  27. Selamat siang mas...
    Maap saya baru memberi komentar karena minggu kemaren saya sakit...
    Saya Yuanita - 2009330046

    Saya sering bertanya-tanya, mengapa jaman sekarang banyak sekali orang yang membentuk parpol walaupun partai tersebut tidak jelas tujuan, visi-misi, dasar dan smuanya? Apa aasannya? Apakah hanya sekedar euforia menyambut pemilu atau hanya sekedar ikut-ikuta atau aji mumpung? Apakah sifat parpol jaman dahulu mempengaruhi pembentukan parpol di jaman sekarang? Apalagi banyak orang yang tidak mempunyai latar belakang politik pun ingin ikut serta membuat partai atau sekedar menjadi "wakil rakyat", kenapa? Apa pengaruh politik di Indonesia segitu besarnya sehingga banyak orang ingin terjun ke dalam dunia politik padahal berpolitik itu tidak semudah membalikkan telapak tangan...

    Trima kasih Mas...

    BalasHapus
  28. saya radit (2009330024)

    fenomena parpol di Indonesia sudah lama sekali ada dan berkembang, perkembangannya cukup pesat karena sistem multipartai di negar kita ini.
    Di indonesia sendiri, parpol menjadi semacam think tank bagi politisi-politisi serta juga kendaraan politik bagi mereka untuk menuju suatu jabatan tertentu.
    Pengaruh parpol sangat kuat dalam politik dan pemerintahan, saling berkoalisi dan beroposisi, namun sayangnya koalisi dan oposisi tidak begitu kuat karena seperti yang telah dijelaskan sebelumnya dibentuk di atas dasar platform yang tidak jelas, sebentar kawan sebentar lawan, tapi memang begitulah politik, demikian pula partai, bahwa dalam sistem seperti ini terdapat istilah "yang tidak mungkin hanyalah memakan kepala sendiri".
    dan buruknya sistem partai ini adalah karena terlalu mendominasi perilaku kadernya baik yang ada di parlemen maupun tidak, sehingga kader partai di parlemen sering bingung, siapa yang harus diwakilinya, rakyatkah? partaikah?

    BalasHapus
  29. 2009320162

    menurut saya,parpol adalah sebuah senjata rakyat untuk mengawasi pemerintahan yang sedang berjalan dan juga sebagai tempat untuk penyaluran aspirasi rakyat agar kebijakan yang akan dibentuk oleh pemerintah daerah maupun pusat dapat mensejahterahkan rakyatnya terutama kalangan bawah.
    jika dilihat perkembangan parpol di Indonesia mulai dari zaman Sukarno sampai sekarang,bisa dibilang fungsi parpol tidak berjalan sesuai dengan harapan rakyat.Sebaliknya tindakan-tindakan yang dilakukan oleh parpol seringkali menambah derita rakyat...ini bisa saja diakibatkan terlalu banyaknya jumlah parpol yang malah semakin menambah beban biaya rakyat serta kualitas sebagian besar orang yang berada di parpol dapat dikatakan cukup rendah.
    oleh karena itu pemerintah pemerintah ada baiknya mengatur dengan baik sistem kerja parpol saat ini..

    BalasHapus
  30. Ronald Frenly Munthe 2007330173

    Munculnya partai politik di Indonesia semakin memberi warna dalam politik bangsa Indonesia. Sejak berdirinya partai politik di Indonesia, peran partai politik tidak pernah lepas dari kehidupan organisasi di masyarakat dan bahkan semakin kuat hingga saat ini.
    Sebelum terbentuknya Indonesia menjadi sebuah negara yang berdaulat,fenomena partai politik sudah muncul sejak berdirinya Indische Partij. Akan tetapi, dari masa ke masa pergerakan partai politik memiliki orientasi yang berbeda-beda dan pertumbuhannya pun fluktuatif ( berdasarkan presiden yang memimpin).

    Fenomena menarik selalu terjadi ketika Indonesia berganti pemegang tampuk pemerintahan.
    Ketika Presiden Soekarno berkuasa (1945-1965), pertumbuhan partai politik awalnya diberi kebebasan dimana muncul partai yang kuat dan konsisten seperti Masyumi, PNI, PKI. Akan tetapi, ketika ideosinkretik Soekarno dalam melihat kekuasaan mulain berubah (dimana Presiden Soekarno mulai memiliki keserakahan terhadap kekuasaan dengan mengangkat dirinya sebagai presiden seumur hidup) maka partai yang senantiasa muncul sebagai oposisi yang getol mengontrol pemerintah berkurang partisipasinya.
    Lebih menarik lagi jika kita melihat pada masa pemerintahan Presiden Soeharto (1966-1998), partai politik dapat dikatakan tida bisa berbicara karena setiap pihak yang berseberangan dengan pemerintah pasti akan "diamankan" dengan cepat demi menjaga kelanggengan kekuasaannya. Hal-hal demikian terlihat dimana pada masa pemerintahannya, kekuatan politiknya didominasi oleh militer dan Golkar. Partai politik yang ada dibuat tidak beredaya untuk melwawannya dimana dalam pemilihan umum muncul kecurangan-kecurangan yang mematikan pergerakan partai politik pada masa itu baik PPP maupun PDI yang sebenarnya memiliki banyak simpatisan. Akan tetapi karena munculnya paham mono-loyalitas yang ditanamkan oleh Soeharto dalam berbgai instansi pemerintahan maka semua dapat dimobilisasi untuk mendukung Golkar yang menjadi kendaraan politik Soeharto di bawah pengawasan militer.

    Ketika periode orde baru ini berakhir, muncul berbagai fenomena politik dalam sistem kepartaian (masa reformasi 1998-sekrang). Pada masa ini, partai politik solah-olah menjadi trend yang menjamur karena pihak-pihak yang pada masa orde baru tidak dapat berpartisipasi muncul dengan berbagai kendaraan politiknya sehiungga muncul partai yang sangat banyak dan bahkan sangat minim mendapat dukungan masyarakat. Disini, kita dapat melihat dampak positif dimana demokrasi dapat dijunjung dengan adanya kebebasan setiap pihak untuk mendirikan partai piolitik. Dinamika yng menarik adalah munculnya kesadaran untuk menyalurkan aspirasi melalui wadah partai politik. Wujud partai politik di era reformasi dapat dikatakan lebih matang karena dengan konsep yang sedemikian rupa, partain politik yang bersaing dapat mewujudkan pemilu secara langsung untuk pertama kalinya di Indonesia.
    Akan tetapi, dalam zaman yang semakin maju ini, justru pergerakan partai politik seolah-olah menjadi sangat rakus akan kekuasaan dimana satu pihak berusaha menyikut pihak lain dengan berbagai cara.

    Meskipun demikian, kita tidak dapat mengingkari bahwa peran partai politik dapat mewujudkan transparansi dalam sistem pemerintahan sehingga partai politik muncul sebagai kontrol terhadap sistem pemerintahan dan menjadi wadah aspirasi bagi masyarakat.

    BalasHapus
  31. limia trifena (2009330192)
    parpol ada sebagai pendukung dan penyalur aspirasi rakyat, dan merupakan sebuah kekuatan bagi rakyat yang mengontrol berbagai kebijakan pemerintah. Pada awal kemerdekaan saya menilai peran parpol sebagai wadah aspirasi politik masyarakat sngat berjalan, namun saat ini keberadaan parpol seakan-akan tenggelam dengan berbagai kepentingan kelompok mrka msing2.
    menurut saya juga, managerial di dalam tubuh parpol masih belum bgitu baik, dapat dilihat dengan berbagai kader2 parpol yang tidak memiliki kecerdasan dan kemampuan politik yang memadai. Malah beberapa parpol menarik kader yang memiliki popularitas untuk menarik massa, seperti beberapa artis yang diusung menjadi kepala daerah.
    dan terlihat dari peningkatan jumlah golput di tiap pemilu, peranan dan keberadaan parpol sudah mulai diragukan oleh masyrkat.
    mungkin yang dibutuhkan parpol saat ini adalah memberikan aksi nyata akan tanggung jawab dan kepedulian mereka kepada nasib rakyat kecil yang mereka emban aspirasinya kemudian juga diharapkan adanya kematangan internal partai untuk menyiapkan kader2 yang berkualitas dan kompeten di politik tak hanya berdasarkan popuilaritas dan uang.

    BalasHapus
  32. halo mas..
    saya akrim desman (2009310066)

    menurut saya partai politik di indonesia memang memiliki kontribusi yang baik di ranah politik kita dan membuat perkembangan demokratisasi kita tumbuh dengan pesatnya tapi di belakang itu sekarang-sekarang sikap demokrasi dan keikutsertaan masyarakat yang pesat itu tak terlihat sewaktu pemilu kemarin dapat dilihat dengan meningkatnya golput itu dikarenakan kurang percayanya masyarakat dengan parpol yang ada, yang mana mereka kuarng memenuhu apa yang di inginkan masyarakat tersebut hal itu di karenakan didalam parpol itu sendiri kebanyakan anggota parpol tersebut lebih memintingkan diri mereka sendiri sehingga tujuan bersama dari parpol itu sendiri kurang tercapai.

    terimakasih

    BalasHapus
  33. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  34. Salita R (2009330073)

    Menurut saya, perkembangan parpol di Indonesia terutama pasca kemerdekaan, sangatlah baik. Masing-masing parpol sudah mampu menyurakan aspirasi masing-masing dan terlibat dalam pemilu yang demokratis di tahun 1955. Perkembangan demokrasi terlihat dengan banyaknya parpol yang muncul.

    Sayang sekali pada era Soeharto, parpol-parpol ini hanya dijadikan sebagai alat politik di bawah dwifungsi ABRI.

    Secara keseluruhan, saya mengharap parpol dapat berkembang pesat tetapi memiliki ideologi yang kuat dan tidak dijadikan sebagai 'alat' untuk eksis saja.

    BalasHapus
  35. septy sulistiyani penu 2009310070

    siang mas,,,,
    memang parpol sebenarnya adalah salah satu wujud alternatif sebagai penyalur aspirasi rakyat namun yang saya lihat sekarang fungsi parpol tersebut sudah tidak berjalan seperti bagaimana semestinya...
    banyak orang membentuk sebuah partai politik hanya untuk mecari muka dari masyarakat saja...lagi pula akibat terlalu banyak parpol di indonesia (menurut saya) hal itu menimbulkan kebingungan bagi rakyat untuk memilih parpol sebagai penyalur aspirasi mereka


    terima kasih

    BalasHapus
  36. dimas bayu permana (2009330165)

    parpol mengalami masa yang sangat "bebas" pada masa parlementer, walaupun kebebasan tersebut justru menjadi boomerang bagi kelangsungan demokrasi di Indonesia. perkembangan parpol di Indonesia agak terkekang pada masa Soeharto jelas dari depolitisasi yang di lakukan golkar dengan instrumennya seperti floating mass, monoloyalitas, dan sebagainya. dan ketika kita masuk di era reformasi, muncul pikiran di benak saya, apakah banyaknya parpol, yaitu 34 parpol pada pemilu 2009 muncul akibat tuntutan dari masyarakat? atau justru muncul sebagai "kendaraan" oknum2 untuk mencapai tujuan tertentu?

    BalasHapus
  37. steven wijaya (2009320041)

    bila di lihat keberadaan partai politik sejak awal indonesia spt indische partij,adalah pada umumnya bertujuan untuk memperjuangkan tercapainya kemerdekaan Indonesia. sedangkan saat ini, Multi Partai era reformasi yg yang didasari kepentingan dan orientasi politik yang sama di antara anggotanya. keberadaan nya masih dianggap kurang baik, terlihat dari orientasi kekuasaan, uang politik, dan kepentingan partai semata.

    makasih.

    BalasHapus
  38. selamat sore mas. sy danti nurdianti (2009320070)

    keberadaan partai politik tdk bisa dilepaskan dalam setiap negara demokrasi.partai politik dianggap sebagai salah satu institusi yang mampu mengakomodir aspirasi rakyat serta dapat dijadikan alat kontrol bagi kebijakan-kebijakan pemerintah.
    tapi menurut saya sekarang ini parpol masih belum bekerja dengan baik dan belum dapat memenuhi aspirasi masyarakat, dan kebanyakan dari mereka hanya mementingkan diri sendiri, ketimbang memenuhi apa yang diinginkan oleh rakyatnya.

    BalasHapus
  39. siang mas !

    saya stephanie andryaty (2009310040)

    pada minggu ini kita membahas tentang parpol kan mas !

    pada rezim soekarno,soeharto saya sudah bila melihat parpol dalam catatan sejarah ia.
    apa lagi 3 partai yang menonjol itu .
    dan pada rezim soeharto ada dwi fungi abri yang menjadikan abri sebagai anggota politik .

    dan pada masa reformasi era parPOL SEMAKIN KACAW ..
    parpol bisa dibuat tanpa tanggung jawab .
    pembuatan parpol seperti asal jadi,sebagaimana ada uang .
    dan parpol dibuat dengan dasar sakit hati oleh parpol lain.

    menurut saya sampai detik ini parpol semakin kacau . tak terkendali .
    asal pilih . tidak ada asas jurdil .

    terimakasih =)

    BalasHapus
  40. luqman pradityo
    2009330174

    selamat malam mas!
    Di negara demokrasi Partai politik merupakan lembaga demokrasi dalam memperjuangkan kepentingan rakyat banyak. Untuk bisa mengaplikasikan aspirasi rakyat yang disalurkan melalu partai politik, maka partai politik tersebut harus bisa merebut kekuasaan secara konstitusional atau setidaknya jika dipemilihan legislatif partai politik harus mampu mendapatkan kursi legislatif sebanyak-banyaknya.

    Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, fungsi partai politik seharusnya bisa melakukan kontrol sosial terhadap kebijakan eksekutif & yudikatif baik bentuk kebijakan maupun aplikasinya, ikut mencerdaskan bangsa melalui komuniksasi politik yang jujur & benar, kaderisasi dsb, mensejahterakan bangsa melalui kebijakan masing2 partai serta ikut berperan langsung dalam menjaga keutuhan bangsa dll .

    Nah di era multi partai sekarang ini, jika saja partai2 politik saling bersaing sehat menjalankan fungsinya dengan baik dan benar, tentu akan menyenangkan rakyat banyak dan sudah tentu sifat yang apatis terhadap partai politik akan terhindari yang pada akhirnya jutaan suara golput di setiap pemilu akan terkurangi.

    Jika kita cermati sekarang ini, apakah partai politik sudah menjalankan fungsinya dengan baik dan benar? jawaban yang hampir pasti adalah masih jauh dari harapan.

    BalasHapus
  41. Virliane fitria melania 2009320117

    Menurut saya, parpol di Indonesia hingga saat ini semakin banyak jumlahnya dan membuat kita menjadi bingung untuk memilih saat pemilu dilaksanakan. Tidak bisa semua calon kita kenal satu persatu, paling hanya parpol tertentu yang memang sudah dikenal dan memang sering kita lihat seperti Demokrat, Golkar, PDI-P, sehingga perolehan tertinggi atau yang banyak dipilih hanya mereka lagi, sedangkan parpol yang lain hanya memperoleh suara yang tidak seberapa yang hanya dipilih mungkin dari kerabat terdekatnya saja. Adanya pemilu ini juga sudah menunjukkan pelaksanaan demokrasi di negara kita sudah berjalan. Meskipun begitu, ada juga masyarakat yang tidak ikut berpartisipasi atau golput, karena mereka bingung atau sudah hilang kepercayaan mereka akan parpol yang hanya mengumbar janji semata dalam kampanye. Saat menang mereka lupa akan janjinya itu dan tidak melaksanakannya. Mereka hanya mementingkan golongannya saja, juga kekuasaan yang mereka dapatkan. Sebaiknya parpol saat ini tidak perlu berjumlah banyak karena jika dilihat dari ideologi yang diambil dari masing-masing parpol tidak jauh berbeda dan bisa disatukan, sehingga bisa sedikit parpol saja yaitu yang berideologi nasionalis sekuler dan agama.
    Terima kasih.

    BalasHapus
  42. menurut saya, mungkin maklumat wakil presiden RI tahun 1945 seharusnya direvisi atau ditinjau ulang, karena melihat perkembangan partai politik saat ini, semakin banyak sekali partai politik yang juga meramaikan suasana demokrasi di Indonesia, akan tetapi banyak juga dari partai politik tersebut yang kurang kokoh dasar landasanya, misalkan AD/ART dan berbagai persyaratan yang membatalkan partai tersebut bergabung pada pemilu 2009 lalu, sehingga jangan sampai timbul opini di masyarakat, "siapapun bisa membuat partai asal kumpul dan ada massa", tapi tidak memiliki dasar yang kuat untuk membangun negara kita ini, lebih baik parpol sedikit akan tetapi benar-benar mewakili aspirasi rakyat dibandingkan dengan jumlah parpol yang banyak akan tetapi hanya sedikit yang bermutu, tentu saja itu hanya akan membuat pusing rakyat ketika akan memilih
    terima kasih

    Nindya Raharjani (2009310043)

    BalasHapus
  43. Christopher Kevin (2009330042)

    setelah dilihat bahwa pada jaman orde lama , bermunculan banyak partai politik. memang partai politik yang ada pada waktu itu, memberikan banyak sumbangan bagi proses demokratisasi di Indonesia. dapat dilihat juga, bahwa di Indonesia sudah sejak dahulu memang sudah muncul bibit2 banyaknya parpol yang sama seperti jaman sekarang ini. tapi pertanyaannya, apakah memang dengan banyak parpol , semua suara masyarakat sudah teraspirasi? dan apakah memang banyak parpol menunjukan suatu sistem demokrasi yang baik? menurut saya tidak.bila dilihat makin kedepan, lebih cocok disebut makin banyak partai, makin sedikit kesadaran.

    BalasHapus
  44. selamat malam saya Sebastian N. Bayu 2004320162

    sampai sekarang saya termasuk orang yang tidak percaya pada kinerja parpol karena walaupun banyak yang mengatakan bahwa parpol cukup membantu proses demokrasi di indonesia tetapi saya sendiri tidak atau belum merasakan secara nyata di mana peran parpol dalam demokrasi di indonesia??

    yang saya lihat hanya pemisahan orang-orang berdasarkan ideologi, agama, warna, logo dan bayaran yang diberikan kepada setiap simpatisan parpol, belum lagi caleg2 yang muncul setiap pemilihan calon legislaif yg menurut saya hanya mengotori kota dengan stiker, pamflet, spanduk bahkan billboard dengan senyuman terpaksa mereka yang tentunya membutuhkan biaya yang tidak murah untuk memproduksi benda-benda tersebut.

    setelah pemiihan selesai dan para calon legislatif itu menduduki jabatanya sambil menikmati upah yang tentu saja di atas UMR daerah masing-masing, simpatisan dan para pendukung parpol mereka yang berada di kelas menengah ke bawah masih tetap susah membeli bahan makanan, masih mendapat upah di bawah UMR, masih susah mencari pekerjaan, masih tetap menghadapi ribetnya birokrasi pembuatan KTP, dan masih mencari parpol mana yang berani membayar simpatisannya dengan harga tertinggi.

    terima kasih.....

    BalasHapus
  45. cynthia agustine maharani 2009320137

    menurut saya, jelas demokrasi semakin berkembang semenjak melejitnya parpol. mudahnya masyarakat atau elit politik untuk membuat parpol, semakin mudah juga rakyat untuk menyalurkan pendapat. kalau dulu parpol masih sedikit dan dikuasai oleh kekuasaan-kekuasaan tertentu, maka masyarakat kesulitan untuk berpendapat.
    itulah menurut saya mengapa demokrasi semakin berkembang sejak parpol melejit...

    BalasHapus
  46. inayah (2007330044)

    Menurut saya, keberadaan parpol di Indonesia mungkin berpengaruh terhadap dunia perpolitikan di Indonesia. Seperti contohnya pada saat pemerintahan soekarno parpol berfungsi untuk mengontrol jalannya kabinet yang sedang berkuasa saat itu. Namun banyaknya parpol di Indonesia menandakan ketidakefektifan cara kerja dari parpol yang ada. Pada saat orde lama dimana parpol berkembang lebih dari dua partai dan itu menyebabkan tidak stabilnya politik di Indonesia pada saat itu. Sering terjadinya konflik antar parpol yang berujung pada underbownya juga. Selain itu parpol pada masa itu menyebabkan jatuh bangunnya kabinet yang sedang berkuasa. Saya lebih menyukai keberadaan parpol pada era orba dimana adanya penyederhanaan partai politik yang dilakukan oleh presiden sehingga parpol hanya ada 3 dimana untuk partai islam diwakilkan oleh PPP dan partai nasionalis di wakilkan oleh PDI dan satu laginya golkar yang bukan menjadi parpol pada saat itu. Sehingga jelas pada saat itu tidak terjadinya jatuh bangun kabinet yang ada yang menyebabkan lebih stabilnya kondisi politik Indonesia. Pada saat ini, keberadaan parpol yang banyak tidak memberikan keuntungan untuk aspirasi rakyat. Pada kenyataannya fungsi dan tujuan parpol yang sebagai penyampung lidah rakyat itu hanya sebagai omongan besar belaka apalagi pada saat ini parpol itu berdiri untuk kepentingan kelompoknya dan individu yang mengatasnamakan parpol untuk mendapatkan kekuasaan dan jabatan di pemerintahan dan untuk kesejahteraan parpol dan individunya.

    BalasHapus
  47. Di negara demokrasi manapun. Parpol adalah suatu komponen penting yang dibutuhkan dan menjadi sarana untuk berkumpulnya orang yang memiliki pendapat yang sama. Namun, yang terjadi di Indonesia, parpol sering dipakai berdasarkan fungsi sempitnya saja : meraih kekuasaan. Hal in tampak pasca orde baru dan selama orde baru. Hal ini seharusnya mendorong kita untuk melakukan unifikasi partai dan memperkuat regulasi partai sehingga tidak merugikan negara dalam hal pembiayaan dan stabilitas politik
    Ardiyanto 2009330195

    BalasHapus
  48. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  49. halo pak saya osy mirani(2009320044)

    saya rasa makin kesini partai politik di ind belum bisa dijadikan penyalur aspirasi ato kegiatan berpolitik masyarakat ind sendiri.
    malah semakin banyak parpol di negara ini makin memperkeruh situasi politik ind.msing2 parpor malah mendahului kepentingan partainya itu sendiri.saling bersengketa anta satu parpol dng parpol lain.sungguh tragis

    BalasHapus
  50. sore mas, saya kian 2009320052
    saya hanya mau beromentar saja, dari masa awal kemerdekaan indonesia sampai sekarang saya lihat parpol - parpol di indonesia mengalami kemunduran yang cukup luar biasa, dari kinerjanya, sampai mental - mental orangnya. yang mengalami kemajuan hanyalah jumlahnya saja.
    terima kasih mas.

    BalasHapus
  51. Yulia Nurliana 2009320008

    Parpol memang memiliki peran penting dalam membangun Indonesia. Bayangkan bila tidak ada parpol mungkin tidak ada yang mengkritik pemerintah dan pemerintah dapat bertindak seenaknya.Tidak hanya bertindak sebagai parpol sebaiknya dalam hidup berdemokrasi ada parpol oposisi dan kualisi supaya pemerintah dapat terus terbangun motivasinya untuk berkerja lebih baik lagi dengan mendengarkan kritikan kritikan baik dari oposisinya maupun dari suara rakyat sendiri..

    BalasHapus
  52. diva domela (2009320078)

    menurut saya, keberadaan parpol itu adalah baik adanya. karena melalui parpol, rakyat dapat bebas berkumpul dan mengeluarkan pendapat mereka. melalu parpol juga suara-suara rakyat dapat didengar oleh penguasa-penguasa. parpol harus dijalankan dengan benar dan tujuan yang baik. janganlah hanya demi kepentingan kelompok saja. dengan begini kepercayaan rakyat terhadap parpol juga akan menjadi lebih baik lagi. terima kasih

    BalasHapus
  53. Calvin Kelvianto (2009320110)

    menurut saya, parpol di Indonesia terlalu didominasi oleh parpol dengan latar belakang Islam.. hal itu terlihat dari pertama kali terbentuknya parpol yaitu masyumi hingga sekarang PKS.. namun, harus saya akui parpol-parpol itu sangat berperan dalam kemajuan bangsa Indonesia.. meskipun, saya rasa parpol di Indonesia terlalu banyak sehingga membuat mayarakat sulit dalam memilih apalagi ditambah dengan janji-janji parpol yang kebanyakan palsu ketika mereka sudah terpilih untuk memimpin bangsa ini.. hal yang ingin saya tanyakan, apa saja syarat untuk mendirikan sebuah parpol? terima kasih.

    BalasHapus
  54. Raisha Fitri Yolanda (2009320167)

    menurut saya ada nya Parpol itu baik karena masyarakat bisa menyalurkan aspirasi nya atau keinginan nya kepada calon yang mereka pilih akan tetapi ini selalu disalah gunakan oleh para calon pemimpin, mereka mengumbar janji yang membuat masyarakat semangat memilih tetapi setelah terpilih janji nya tidak di laksanakan. mungkin parpol di Indonesia harus dibenahi sdm sdm nya, jika tidak apa jadi nya negara indonesia dengan janji janji yang tidak kunjung dilaksanakan? terimakasih

    BalasHapus
  55. Denisa Meiviany (20092320091)

    menurut saya keadaan parpol saat ini lebih baik dari yang dulu karena masyarakatnya lebih bisa menyatu sehingga mewujudkan ide-ide atau keinginan kepada setiap calon untuk tidak menyalahgunakan paca calonnya tersebut.
    Parpol juga menjadi acuan bagi Indonesia untuk menilai sejauh mana demokratisasi telah terjadi pada saat ini ataupun sebelumnya

    BalasHapus
  56. selamat malam, mas..
    saya Emilia 200933076 dr kelas H..

    saya ingin berkomentar bahwa memang sejak zaman pasca kemerdekaan RI, bnyk sekali bntuk2 parpol yang bermunculan di negara kita ini hingga saat ini.
    menurut saya, perkembangan atau progress yang ditunjukkan oleh parpol2 tsb sangatlah bagus. mengingat bahwa negara kita adalah negara demokrasi, kehadiran parpol sangatlah menunjang sikap atau ciri dari demokrasi kita.

    BalasHapus
  57. Ditta Nadia (2009320189)

    Dengan adanya parpol membuat cara demokrasi semakin mudah karena parpol membuat aspirasi masyrakat didengar dan wadah untuk mengeluarkan aspirasi aspirasi, karena itu mewakili negara kita negara demokrasi

    BalasHapus
  58. Memang, pertumbuhan parpol di Indonesia luar biasa banyaknya. Hanya dalam waktu kurang dari 10 tahun saja, terlihat bahwa minat masyarakat membentuk parpol sangat tinggi. Memang ada positifnya. Jika menggunakan peran partisipasi, maka jumlah parpol yang banyak berkorelasi dengan kebebasan.
    Tetapi seperti itukah kenyataannya? Di sini kita masih bisa berdebat. Soalnya selama ini memang aktualisasi peran parpol ini masih sebatas wacana dan jargon belaka. Yang menjadi persoalan ternyata adalah jika parpol memang menjadi representasi dari demokrasi, mengapa kehidupan masyarakat tak juga berubah?
    Memang kita harus melihat dengan kacamata yang jernih mengenai hal ini. Kebanyakan parpol kita memang terbentuk, bukan dari komitmen yang kuat dan tradisi demokrasi yang murni, melainkan karena berbagai persoalan. Yang paling sering adalah karena parpol bersalin rupa, pecah atau mengalami konflik.
    Parpol besar di jaman dulu, Golkar—kini Partai Golkar, lalu PDI-P—dulu PDI, dan PPP, menjadi sumber utama dari parpol yang kini banyak terbentuk. Pecahan-pecahan akibat beragam dan berbagai persoalan menyebabkan hal itu. Lalu dari latarbelakang kultural semacam NU dan Muhammadiyah, lahir pula berbagai parpol yang berafiliasi terhadapnya. Kemudian dari berbagai latar belakang modern, semisal buruh, bahkan pamong praja dan kepala desa pun, lahir parpol.
    Itu sebabnya kemudian kita melihat bahwa parpol semakin banyak dan semakin menjamur. Bahkan tak berlebihan jika kita menyebutnya sebagai parpol â€Å“amubaâ€�. Menjadi banyak, membelah diri dan kemudian menjadi banyak lagi.
    Dari hal ini kita melihat bahwa justru karena ketiadaan latar belakang yang memiliki keinginan untuk memberikan diri mengabdi kepada demokrasi inilah, maka peran parpol menjadi sangat minim di negara kita. Peran mereka hanyalah terbatas kepada aktualisasi peran kekuasaan dan jika tidak terpenuhi, akan menyebabkan perpecahan parpol dan kemudian mendirikan parpol baru. Hal ini jelas-jelas memboroskan energi masyarakat, bahkan merugikan perkembangan demokrasi di negara kita sendiri.

    -Galih Surya Prasetya 2009330120

    BalasHapus
  59. Jon Ricardo (2009320022)

    di dalam perkuliahan ke-9 ini saya ingin bertanya mas..
    apakah dalam peran pemerintah yang bersikap lebih tegas dan lebih selektif dalam pendirian partai baru akan menjadi langkah awal yang tepat untuk menuju terealisasinya demokrasi yang lebih sehat?

    sedangkan demokrasi tidak harus di di indikasikan dengan kuantitas partai tapi lebih pada segi kualitas partai.

    bagaimana menurut mas wicak?

    BalasHapus
  60. ryan sanjaya (2009320018)

    malam mas kris, saya hanya ingin memberi saran kepada pemerintah, sebaiknya pemerintah mulai menyeleksi secara ketat mengenai pembentukan partai politik di Indonesia. karena, apa yang saya lihat belakangan ini banyak partai politik yang didirikan tetapi tidak ada visi misi yang jelas, juga figur pemimpin yang tidak bisa dibuktikan kredibilitasya. thx..

    BalasHapus
  61. wendita hayuningrisa (200330180)

    saya setuju dengan berkembangnya parpol di indonesia, karena dengan melalui parpol, pendpat-pendapat perseorangan menjadi lebih terarah dan dapat dikumpulkan melalui suatu wadah yang disebut parpol.
    tetapi hendaknya parpol yang ada dapat membrikan suatu perubahan yang berarti bagi negara indonesia ini.

    BalasHapus
  62. halo mas, saya shita ratnasari (2009330012)

    seperti yang kita ketahui, parpol merupakan suatu badan yang mutlak dalam suatu demokrasi. parpol pun berfungsi sebagai penampung aspirasi rakyat. serta parpol juga merupakan suatu bentuk dari partisipasi masyarakat dalam kancah demokrasi.

    namun jika dilihat dari pembengkakkan jumlah partai yang ada saat ini, menurut saya ini merupakan suatu kemunduran yang dialami oleh indonesia. mungkin jika dilihat dari sisi demokrasi, kita dapat menyimpulkan bahwa semakn banyak masyarakat yang ikut dalam kegiatan demokrasi ( dengan mencalonkan diri dan membentuk parpol). namun kita juga mengetahui bahwa keterlibatan masyarakat dalam perpolitikan indonesia tidak ada perubahan yang ignifikan, malah menurun ( dilihat dari pertambahan golput).
    saya merasa ketidak efisienan parpol di indonesia ( partai dengan jumlah yang tidak terkontrol, tetapi memiliki ideologi yang serupa, dan tidak ada realisasi) merupakan salah satu penyebab utama mengapa masyarakat semakin apatis dalam perpolitikan indonesia.

    maka saya meraka sebaiknya pemerintah membatasi parpol yang ada di indonesia berdasarkan ideologinya, karena sekarang ini, parpol hanyalah menjadi ajang gengsi dan ajang untuk mendapatkan kekuasaan saja. tidak sebagai penampung aspirasi masyarakat jika memang senadainya tempat penampung aspirasi masyarakat, tentunya itu hanyalah berlaku untunk kalangan-kalangan tertentu saja.

    BalasHapus
  63. Arlin Gunawan 2009320010/J

    Partai politik merupakan salah satu pilar dalam sistem demokrasi. Partai politik pada zaman kolonial diawasi ketat oleh penguasa, sedangkan pada zaman kekuasaan Jepang seluruh partai dibubarkan dan adanya larangan dalam kegiatan politik.
    Sistem multipartai pada saat ini memberikan reaksi masyarakat bahwa partai-partai yang ada hanya memikirkan kepentingan golongannnya saja, dan melupakan visi dan misi yang telah dijanjikan dalam mensejahterakan kehidupan rakyat.
    Dalam hal ini partai politik diharapkan dapat membantu rakyat dalam menyalurkan aspirasinya terhadap pemerintah sehingga wadah partisipasi politik masyarakat dapat berkembang secara aktif dalam mendukung kehidupan demokrasi Indonesia.

    BalasHapus
  64. Gilang Kharisma (2009330194) Kelas I

    Pasca reformasi jumalh partai politik di indonesia bertambah dengan signifikan. Hal tersebut mungkin merupakan euphoria bagian sekelompok orang yang semasa orde baru kurang leluasa dalam menyalurkan aspirasinya.

    Namun, tumbuhnya parpol di indonesia masih kurang efektif dan efisien. karena seringkali pembentukan partai politik itu hanyalah sebagai kendaraan suatu kelompok untuk memperoleh kekuasaan, bukan untuk menyalurkan aspirasi masyarakat. Padahal banyak partai yang memiliki ideologi yang sama yang dapat berkoalisi.

    BalasHapus
  65. devi natasia h 2009330023

    menurut saya mas, berkembangnya parpol di Indonesia menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia sudah berjalan. dibandingkan dengan masa soeharto dahulu, dmna tidak boleh berpartisipasi dalam politik, berkembangnya parpol menunjukkan bahwa demokrasi sudah berkembang. orang dapat menyuarakan suara mereka melalui parpol-parpol yang mereka rasa dapat mengakomodasi kepentingan mereka.

    walaupun begitu, parpol di indonesia masih kurang efektif dan efisien. banyak parpol didirikan hanya berdasarkan euforia akan bebasnya berpendapat. mereka berlomba-lomba mendirikan parpol untuk menunjukkan perbedaan pendapat diantara masing-masing pihak. sehingga tujuan dari parpol tersebut kurang terfokus dan menyebabkan ketidakefektifan.

    menurut saya, walaupun perkembangan parpol menunjukkan bahwa demokrasi di indonesia sudah berkembang baik, sebaiknya parpol yang ada dibatasi saja jumlahnya. bila parpol tersebut dibatasi, maka keefektifan suatu parpol dapat dicapai.

    BalasHapus
  66. Andre Kurniawan
    2009330169

    selamat malam mas, parpol sekarang ini sudah bertumbuh pesat. berbagai macam parpol berikut dengan idiologi masing-masing mulai bermunculan. dari partai yang bersifat nasionalis maupun agamis. karena terlalu banyak partai yang ada, rakyat menjadi bingung untuk memilih yang mana. tapi dengan berdirinya banyak parpol di indonesia menandakan bahwa kondisi demokrasi di indonesia sudah berjalan dengan baik. diharapkan parpol yang banyak bermunculan ini dapat memberikan dampak positif dan kemajuan bagi bangsa indonesia.

    terima kasih.

    BalasHapus
  67. BANYUBENING -2009330071

    Siang mas,
    Menurut saya perkembangan parpol di Indonesia sebenarnya berputar putar di dua ideologi yang sama, nasionalis dan islamis. Kekuatan parpol dalam mempengaruhi rakyat menurut saya tidak terlalu signifikan karena, kebanyakan masyarakat melihat kepada patron parpol bukan program parpol itu sendiri. Jadi intinya, saya rasa fondasi parpol-parpol di Indonesia belum kuat dalam membantuk karakter anggotanya agar rata.
    Jadi walaupun banyak perkembangan yang terjadi dalam parpol-parpol Indonesia, masih belum ada parpol yang betul-betul kuat dan konsisten sehingga dianggap sebagai parpol yang baik, diluar patron yang mereka miliki.

    BalasHapus
  68. Slamat siang pak,saya dewi(2009310005).Kalo soal berpartisipasi dan jago bikin partai indonesia ahlinya,pak.hal ini diakibatkan sebelum reformasi berlangsung kebebasan untuk mmbentuk parpol sangat dikekang.maka,setelah reformasi ledaka umlah partai di indonesia melonjak tinggi dibanding tahun sebelumnya.Keinginan untuk menyalurkan kepentingan mendorong semua orang mendirikan partai.Namun dengan banyakny partai membuat bigung masyrakat karena ideologi yang diusung relatif sama atau tidak jelas sehingga partai keluaran baru cenderung hanya sebagai hiasa demokrasi saja pada saat itu untuk partai lama yang sudah dikenal leh masyrakat.

    BalasHapus
  69. Jika kita berbicara parpol maka kita berbicara tentang demokrasi. Demokaris di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami penurunan dilihat dari segi partisipasi pemilu masyarakat Indonesia yang dari tahun ke tahun menurun. Hal ini disebabkan oleh kenyataan parpol itu sendiri yang lebih mementingkan kepentingan parpol daripada kepentingan rakyatnya. Saat ini partai politik di Indonesia sudah seperti Multi Level Marketing yang kurang berkualitas dimana seorang anggota mendapat kredit untuk mencari anggota lain. Oleh karena itu banyak orang yang terperangkap oleh segala jani-janji yang disebutkan yang terlebih lagi itu semua hanya untuk mencari kedudukan di kursi pemerintahan bukan untuk menciptakan kesejahteraan rakyat.
    Jumlah partai politik di Indonesia juga sudah terlalu banyak dibandingkan dengan negara-negara maju yang hanya memiliki beberapa partai namun semuanya memiliki kualitas. Kuantutas itu penting namun harus didasarkan oleh kualitas.
    Jika partai-partai di Indonesia mampu menunjukkan kepedualiannya terhadap rakyat saya yakin tidak hanya parpol yang diuntungkan namun kesehteraan rakyat juga tercipta..
    terima kasih
    Joshua Ferdika Gultom (2009330222)

    BalasHapus
  70. menurut saya parpol dari masa ke masa sampai hari ini memang semakin maju lalu semakin banyak parpol2 baru yg bermunculan.. tetapi semakin tidak efektif.
    contohnya banyak dibentuknya sistem multipartai sederhana namun tidak efektif dan efisien karena banyak pertai yang sama2 dibentuk hanya atas dasar kebebasan berekspresi saja, tdk mengusung kepentingan bersama. setelah itu pemilu yg diadakan setiap 5 tahun sekali memakan banyak anggaran (mencapai 47.9 triliun pemilu 2009) sedangkan rakyat sendiri masih sibuk kelaparan dan kebingungan akan biaya hidup di Indonesia yg semakin tinggi.

    Maria frances shela - 2009320002

    BalasHapus
  71. Adrianus Novaryanto
    2009330088

    Syalom,
    Parpol di Inodnesia adalah salah satu sarana berdemokrasi yang disukai dan digandrungi masyarakat. Kenapa, karena masyarakat Indonesia senang sekali mengekspresikan ke-demokrasi-annya melalui parpol-parpol yang ada setelah dahulu mereka disunat kesempatan berbicaranya.
    Papol memang saat ini masih kurang efektif dan lebih terkesan gaji buta, karena hanya beberapa parpol saja yang memang terlibat aktif dalam demokrasi Indonesia. Partai politik di Indonesia sudah melalui pergeseran aktivitas dari jaman orde lama dahulu yang memang membentuk parpol dengan tujuan demokratis yang sangat besar.
    kita tidak bisa menutup mata akan kontribusi parpol, tetapi kita juga tidak bisa mebohngi diri dengan mengatakan bahwa parpol di Indonesia sudah bekerja dengan sangat efektif.
    terima kasih.

    BalasHapus
  72. ahmad surya fahruri 2009330214

    jika dilihat perkembangan parpol dari zaman ke zaman, dan bila disangkutpautkan dengan proses demokratisasi, menurut saya perkembangan itu sangat terlihat jelas dan membawa perubahan positif bagi wajah perpolitikan di indonesia berikut proses demokratisasinya. dapat dilihat dari keadaan politik jaman dulu ketika partai politik di indonesia hanya terdiri dari tiga parpol yang berkuasa. dan sudah dipastikan parpol yang menang adalah dari partai golkar. hal ini tidak murni karena pilihan hati nurani rakyat, tapi karena adanya paksaan atau dorongan dari pihak parpol tersebut dengan memberikan ancaman kepada pegawai negeri sipil dengan kedok yang bermacam macam. di samping itu, pihak partai golkar juga mengirimkan beras dan sembako lainnya dari rumah ke rumah sebagai bentuk penarik warga sipil untuk terut serta memberikan suaranya kepada partai golkar.

    bila diingat tentang maklumat 3 november yang mendorong lahirnya banyak partai politik di indonesia, hal ini sedikit banyak membawa perubahan yang sangat positif bagi perpolitikan di indonesia untuk mendukung proses demokratisasi di indonesia. seperti yang kita lihat dari jaman ke jaman, setiap pemilu akan berlangsung semakin banyak parpol yang hadir dengan membawa tujuan yang baru dan beragam. hal ini dapat dijadikan sebuah bukti bahwa masyarakat telah dengan lebih bebas memberikan suaranya tanpa ada unsur paksaan dan unsur dominan lainnya.

    BalasHapus
  73. pagi mas, saya jennie suhitono (2009320030)
    menurut saya utk skrg ini parpol di indonesia sudah cukup memberikan kontribusinya di panggung politik indonesia.dgn diadakannya sistem multipartai spt skrg ini,aspirasi rakyat menjadi lbh tertampung melalui parpol2 tsb.sygnya fenomena yg terjadi skrg ini adalah parpol yg terlalu diidentikan dgn seseorang shg sangat mempengaruhi pendapat masyarakat.sbg contoh skrg ini adalah partai demokrat yg terlalu diidentikan dgn presiden SBY.sblmnya partai demokrat adalah partai kecil yg tdk ada apa2nya dibandingkan golkar,tp melalui pemilu 2004 yg scr mengejutkan mengantarkan SBY dan partai demokrat k posisi sentral dr pemerintahan di indonesia.sygnya kejadian2 politik yg menimpa negara qta skrg ini,seakan2 menyudutkan posisi SBY sehingga menghilangkan kepercayaan masyarakat terhdp SBY dan juga demokrat.hal ini terjadi krn pd waktu pemilu,masyarakat byk memilih demokrat dgn alasan mengharapkan pemerintahan SBY lg,bukannya kinerja demokrat sebagai suatu partai.
    thnx...

    BalasHapus
  74. marisa sarnilita (2009330143)

    Peran partai politik (parpol) sangat diperlukan dalam sistem pemerintahan demokrasi.parpol merupakan wadah sekaligus penghubung aspirasi rakyat.perkembangan parpol pun semakin meningkat.tetapi tidak jarang parpol tidak menjalankan tugasnya dengan cukup benar.tidak jarang adanya politik kepentingan di dalamnya.mungkin peran parpol saat ini belum cukup signifikan.tetapi tidak dapat dipungkiri peran parpol sendiri sangat penting saat ini .

    BalasHapus
  75. haii mas saya lagi..
    elliza prita devi (2009330008)

    parpol diIndonesia memang selalu berkembang. yg awalnya hanya 3 parpol besar lalu sekarang menjadi 40an parpol.
    memang dengan adanya banyak parpol tersebut mencerminkan politik Indonesia benar-benar demokrasi karena adanya banyak parpol tersebut masyarakat jadi lebih bisa menyalurkan aspirasi mereka dengan berbagai perbedaan pendapat yang ada.
    tapi menurut saya semakin banyaknya parpol yang ada, malah membuat ketidaksatuan suara masyarakat. terlalu banyak pilihan dan menurut saya sulit untuk menyatukan perbedaan yg terlalu banyak.
    menurut saya bukankah lebih baik parpol yg ada lebih disaring sehingga tidak terlalu banyak parpol yg ada?

    terimakasih

    BalasHapus
  76. Kevin Tiganna Tarigan-2009330223

    Indonesia adalah negara 1000 partai. Banyak partai dengan sebegitu MUDAHNYA berdiri, hanya berdasarkan ideologi kosong dengan tujuan kehampaan, dan WUSH berdirilah partai tersebut. apa yang menyebabkan begitu banyaknya partai ecek-ecek berdiri ? jawabannya hanya satu, tidak adanya kualifikasi partai yang jelas. Tidak ada pengawasan dan penilaian yang konkret terhadap berdirinya parta-partai. Dengan begitu banyak partai, suara rakyat akan terpecah, biaya pemilu akan membeludak, dan memicu partai-partai lain, yang sama kosongnya, untuk berdiri. Partai hanya dijadikan sarana berekspresi, bukan perjuangan politik. "Menang alhamdulilah, kalah yasudahlah", menurut saya itulah prinsip mereka.

    Kekurangan lain dari sistem kepartaian di Indonesia adalah terlalu mengandalkan seorang figur, contohlah PDI yang MEGAWATI banget, atau Demokrat yang SBY banget. Saya yakin satu hal, jika pada pemilu tahun 2004, partai demokrat tidak mengusung SBY, mereka tidak akan menang. Partai di indonesia belum bisa menciptakan image independen, mereka teralalu bergantung pada figur-figur tertentu, dan ujung-ujungnya mereka hanya menjual figur, bukan solusi dari permasalahan di indonesia.

    Masalah lain adalah, sistem partai yang top-down, terlalu tersentralisasi di Jakarta, para petinggi politik, kantor pusat partai, semua di jakarta,dan akibatnya di daerah tidak tahu apa-apa mengenai perkembangan poltik di indonesia, dan hanya cenderung mengikuti suara mayoritas tanpa ada pertimbangan logis.

    BalasHapus
  77. Arum Namira (2009330151)

    Menurut saya jumlah partai politik di Indonesia yang demikian banyak sangatlah tidak efisien. Karena sebenarnya sebagian besar partai politik tidak memiliki perbedaan ideologi yang signifikan.

    Apabila landasan ideologinya sama, untuk apa membentuk partai-partai baru? Pertanyaan ini yang mengarahkan saya pada kesimpulan bahwa parta-partai baru dibentuk hanya sebagai kendaraan bagi pihak-pihak tertentu untuk mencapai keinginan pribadinya.

    Selain itu jumlah partai politik yang sangat banyak di Indonesia menyedot anggaran untuk dana pemilu yang semakin besar.

    Banyaknya partai juga membingungkan masyarakat mengenai partai mana yang sebaiknya dipilih. Apalagi dengan kesamaan ideologi dari partai-partai yang ada membuat masyarakat semakin bias dalam menentukan pilihannya.

    Maka dari itu sebaiknya disiapkan peraturan yang jelas, tegas, dan ketat mengenai pembentukkan partai politik agar jumalh partai politik tidak "membludak"

    BalasHapus
  78. Monica Rosdiana 2007330112
    menurut saya keberadaan parpol di Indonesia sudah banyak disalah artikan. Banyak yang masuk partai hanya sekedar untuk meraih kekuasaan dan untuk duduk di tempat basah. Semua orang berlomba-lomba untuk jadi pemimpin, tanpa berkaca apakah mereka mampu berkontribusi terhadap negara atau tidak. Ini sangat mengkhawatirkan masa depan Indonesia. Apalagi dengan jumlah parpol yang begitu banyak, yang manurut saya sangat tidak efektif dan ujung-ujungnya hanya membingungkan rakyat dalam pemilu, dan toh banyak yang kalah karena mereka kebanyakan partai baru yang tidak dikenal. Kalau memang niatnya adalah untuk kebaikan bangsa dan bukan untuk mencari kekuasaan semata adalah lebih baik jika partai-partai yang ideologinya sama, visi misinya kurang lebih sama, lebih baik bersatu dalam satu partai.

    BalasHapus
  79. r. nadia a karissa
    2009330159

    menurut saya konsep multipartai dirasa sangat "demokrasi" karena ini merupakan sebuah jalan untuk menyalurkan aspirasi dan pendapat seluruh WNI tanpa terkecuali. tapi dalam penerapannya di Indonesia, konsep multipartai ini tidak berjalan sesuai harapan, bahkan lebih berkesan sebagai ajang coba-coba politisi "dadakan" untuk menunjukan kemampuannya di kancah politik. Sehingga kredibilitas anggota partai tersebut diragukan. selain itu konsep multipartai ini membutuhkan biaya yang besar dan memicu kebingungan masyarakat dalam menentukan pilihannya. sedangkan hasil pemilu selalu menunjukan dominasi partai-partai besar yang selalu mendominasi setiap pemilu seolah-olah eksistensi partai-partai kecil antara ada dan tiada. oleh karena itu konsep ini dirasa tidak efisien dan efektif.

    BalasHapus
  80. adiarta sukma yuninda (2009330131)

    jujur saja saya gerah dengan keberadaan parpol-parpol yang ada di Indonesia sekarang. bukan hanya parpol besar, tapi juga kepada parpol kecil yang sejak awal memang tidak ada harapan akan menarik massa dalam jumlah yang banyak. parpol seperti ini hanya dibentuk karena ambisi pribadi seseorang untuk meraih kekuasaan, namun tidak mendapat dukungan yang cukup dari masyarakat. hal-hal semacam ini tentunya akan menjadi hal yang sia-sia, membuang banyak biaya, waktu, dan banyak kerugian lainnya.
    dalam pemilu kemarin, sudah dilakukan sistem electoral tresholt yang membuat partai-partai kecil tidak bisa melanjutkan langkahnya lebih jauh. saya setuju dengan sistem seperti ini, karena bisa mengurangi jumlah partai politik yang tidak jelas asal-usulnya yang membuat masyarakat bingung karena banyaknya jumlah parpol yang bersaing.

    trima kasih.

    BalasHapus
  81. Nicole Andrea (2009330119)

    bagi saya parpol di Indonesia begitu banyak dan memusingkan . tidak perlu membahas masalah cara kerja dan janji-janjinya, parpol sendiri dari permukaannya sudah terlihat kacau. jumlah yang terlalu banyak membuat masyarakat bingung. hal itu membuat penduduk justru memilih parpol berdasarkan tokoh, bukan karena partainya. Hal ini menjadi satu hal buruk dalam kemajuan bangsa..

    BalasHapus
  82. Untari Sabdiana (2009330137)

    saya setuju dengan yang dikatakan oleh nadia, mungkin dengan berdirinya parpol membuat suatu negara menjadi lebih terlihat berdemokrasi karena parpol tersebut seperti simbol untuk mengatakan bahwa suatu negara membebaskan masyarakatnya dalam berpendapat dan beraspirasi. tapi kemudian disalahgunakan lagi oleh seseorang yang haus akan kekuasaan jadilah parpol-parpol tersebut melenceng dari ketentuan kerja mereka dan lebih senang untuk mengumbar janji dan kemudian tidak dibuktikan ketika mereka dipilih.

    BalasHapus
  83. Hilaria Ananda (2009330025) Kelas F

    mas, saya pada masa sekarang ini dengan (terlalu )banyaknya partai politik membuat saya bingung. tujuan, ideologi, siapa anggota2nya, visi dan misinya semuanya sama saja hanya dalam kemasan yang berbeda. hal seperti itu membuat saya sebagai warga negara indonesia apatis terhadap partai politik yang ada,apalagi terhadap pemilu.mereka sangat aktif bagi masyarakat pada saat menjelang pemilu, lalu hilang setelah itu.maksudnya apa???
    mungkin memang lebih baik ya apabila partai politik dibatasi jumlahnya dan dikategorikan menurut ideologinya masing2 agar tidak terlalu banyak dan memusingkan warga negara.dengan partai politik yang jumlahnya tidak kira-kira itu sih saya selaku warga negara menjadi malas untuk mengikuti pemilihan umum dan memilih hanya sekedar formalitas agar tidak golput..

    BalasHapus
  84. Satrio Rama
    (2009330128)

    Perkembangan kualitas partai poltik di Indonesia jauh menurun menurut saya. Terlalu banyak partai yang didirakan bukan berdasarkan ideologi masyarakat tapi hanya sebagai syarat kebebasan berdemokrasi saja, jadi menurut saya terlalu banyak partai di indonesia tidak merubah demokrasi di indonesia hanya memperkeruh stabilitas politik saja.

    BalasHapus
  85. siang mas...
    I Gusti Agung Bagus Artayasa (2009330069)

    jujur saja mas saya tidak hapal dengan partai - partai apa saja yang ada di Indonesia, dan saya cendrung ingin bersikap golput. hal ini mungkin dikarenakan terlalu banyak parpol yang ada dan tidak jelas tujuan dan ideologinya. selain itu parpol-parpol yang ada sekarang sering hanya asal berdiri dan memiliki masa tanpa mewakili aspirasi rakyat. mungkin alasan inilah yang menyebabkan saya dan mungkin ada banyak lagi rakyat indonesia yang berpikir demikian. kenyataan ini dapat dilihat dari jumlah golput yang tiap tahun terus bertambah.
    seharusnya pemerintah mencari solusi mengatasi fenomena ini, seperti membuat peraturan yang ketat terhadap partai yang ada sekarang ini. mudah-mudahan dengan cara ini demokrasi di indonesia dapat berjalan lebih baik lagi.

    terimakasih mas

    BalasHapus